29 Daerah Jateng Masih Berpotensi Cuaca Ekstrem

13 March 2024, 8:45

Sejumlah bencana hidrometeorologi terjadi di Jawa Tengah karena cuaca ekstrem.(MI/Safuan)

CUACA ekstrem masih berpotensi terjadi di 29 daerah di Jawa Tengah hingga Kamis (14/3). Sebanyak empat daerah berstatus siaga bencana hidrometeorologi, seperti banjir, longsor, dan angin puting beliung.
Pemantauan Media Indonesia, Rabu (13/3), hujan dengan intensitas lebat disertai angin kencang dan sambaran petir terus terjadi hingga hari ini. Bahkan bencana angin puting beliung kembali merobohkan pohon peneduh di beberapa daerah yang mengakibatkan dua korban luka, setelah sebuah mobil tertimpa pohon tumbang di Tanah Putih, Kota Semarang.
Beberapa petugas dari BPBD, relawan, PUPR Kota, dan Kabupaten Semarang terus melakukan pembersihan ruas jalan yang tertutup kibat pohon tumbang, Selasa (12/3) malam. 
Baca juga : Cuaca Ekstrem Ancam Jateng, Waspadai Bencana Hidrometeorologi
“Ada empat daerah siaga bencana  yakni Jepara, Kota Pekalongan, Batang dan Pemalang akibat cuaca ekstrem melanda daerah itu,” kata Prakirawan BMKG Stasiun Ahmad Yani Semarang, Ferry Oktarisa, Rabu (13/3).
Ancaman bencana akibat cuaca ekstrem, demikian Ferry Oktarisa, juga mengancam 29 daerah di Jawa Tengah hingga Kamis (14/3) yakni Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Temanggung, Kota/Kab. Magelang, Boyolali, Klaten, Sukoharjo, Surakarta, Wonogiri, Karanganyar, Sragen, Grobogan, Blora, Rembang, Pati, Kudus, Jepara, Demak, Kendal, Batang, Kota/Kab. Pekalongan, Pemalang dan Karimunjawa.
Berdasarkan satelit cuaca, lanjut Ferry, pontensi hujan lebat disertai angin kencang dan sambaran petir terjadi cukup merata di daerah Pantura Barat, Pantura Tengah, Solo Raya, dan sebagian pantura timur, karena adanya tekanan rendah di wilayah Jateng dan Madden Julian Oscillation (MJO) berada di kuadrat 4. Baca juga : Cuaca Ekstrem, Bencana Hidrometeorologi Ancam Jawa Tengah
“Hal ini mengakibatkan kontribusi pertumbuhan awan konfektif yang kuat di wilayah Jateng, hingga diminta warga berada di daerah itu waspada,” tambahnya.
Selain bencana angin ribut, ungkap Ferry, potensi bencana banjir berasal dari  luapan sungai diakibatkan hujan lebat secara intensif terus akan mengguyur puluhan daerah di Jawa Tengah tersebut, sehingga patut diwaspadai adalah tanggul kritis yang rawan jebol.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), menurut Ferry Oktarisa, juga memperkirakan cuaca ekstrem terjadi hingga akhir Maret dan musim kemarau baru akan dimulai pada bulan April mendatang. (Z-3)

Tokoh

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Provinsi

Negara

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi