Pemalang (beritajatim.com) – Hari raya Idul Fitri 1146 Hijriyah yang seharusnya menjadi suka cita berubah menjadi duka usai dua orang meninggal dunia tertimpa pohon tumbang saat melaksakan salat Id di Alun-Alun Kabupaten Pemalang, Jateng.
Kapolres Pemalang AKBP Eko Sunaryo mengatakan, total terdapat 19 orang jemaah Sholat Id yang menjadi korban dalam peristiwa tersebut.
Kepolisian Resor (Polres) Pemalang, Jawa Tengah, menunjukkan kepedulian terhadap keluarga korban insiden pohon tumbang yang terjadi saat persiapan shalat Id di Alun-Alun Pemalang pada Senin (31/3/2025)
Dua warga setempat meninggal dunia akibat kejadian tersebut, sementara beberapa lainnya mengalami luka-luka.
Kapolres Pemalang AKBP Eko Sunaryo menyampaikan bahwa pihaknya telah mengunjungi keluarga korban untuk memberikan santunan sekaligus menjenguk korban luka yang saat ini masih dalam perawatan di rumah sakit.
“Ya, kami mendatangi keluarga korban meninggal dunia untuk memberikan santunan. Selain itu, kami juga menjenguk korban luka yang kini sedang dirawat di rumah sakit,” ujar AKBP Eko Sunaryo di Pemalang dilansir dari antara
Dua korban meninggal dunia diketahui berinisial R (42) dan AR (39), yang merupakan warga Pelutan, Kabupaten Pemalang. Sementara itu,
Pemerintah Kabupaten Pemalang telah menanggung seluruh biaya perawatan bagi para korban, baik yang masih dirawat di rumah sakit maupun yang meninggal dunia.
“Semua biaya perawatan untuk korban di rumah sakit maupun korban meninggal dunia ditanggung oleh pemerintah daerah,” tambah Kapolres.
Sebagai bentuk belasungkawa, AKBP Eko Sunaryo juga menyampaikan doa agar para korban diterima di sisi Allah SWT serta keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan.
“Kami ingin memberikan perhatian lebih sebagai bentuk kepedulian kepada korban beserta keluarganya,” tegasnya.
Lebih lanjut, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan dan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk mengetahui penyebab pasti tumbangnya pohon tersebut. Berdasarkan keterangan saksi, kondisi cuaca saat kejadian cerah tanpa adanya angin kencang atau tanda-tanda mencurigakan di sekitar lokasi.
“Namun, tiba-tiba jamaah mendengar suara ‘krek’ dari pohon yang tumbang. Saat itu, mereka berlarian mencari tempat aman, tetapi ada sebagian yang tertimpa pohon tersebut,” jelas AKBP Eko Sunaryo.
Peristiwa ini menjadi pengingat akan pentingnya perawatan dan pemantauan pohon-pohon besar di ruang publik agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang. (ted)
