Jakarta –
Dua anggota Polres Sukabumi, Jawa Barat, kompak membangun SMK yang diperuntukkan gratis untuk anak-anak yatim piatu putus sekolah karena tak punya biaya. Keduanya adalah Brigadir Akka Mahpudin dan Bripka Sandi Praja.
Brigadir Akka Mahpudin merupakan Bhabinkamtibmas Polsek Cisolok, dan Bripka Sandi Praja adalah Bhabinkamtibmas Polsek Cibadak. Akka mendirikan SMK Bhayangkara, sementara Sandi mendirikan SMK Tunas Bhayangkara.
“Untuk sekolah gratis ini kita khusus kan bagi keluarga yang tidak mampu, anak yatim piatu dan warga yang sekiranya harus kita prioritaskan untuk sekolah gratis ini,” kata Brigadir Akka dalam sebuah video yang diterima detikcom, Senin (6/1/2025).
SMK Bhayangkara dibangun Brigadir Akka di kampung halamannya, yaitu daerah Cisolok, Kabupaten Sukabumi. Sedangkan SMK Tunas Bhayangkara yang digagas Bripka Sandi dibangun di daerah Cidahu, Kabupaten Sukabumi.
Akka tak ingin anak-anak di kampung halamannya putus sekolah karena terkendala biaya. Dengan adanya SMK gratis itu, anak-anak bisa melanjutkan sekolah ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
“Dengan hadirnya sekolah gratis ini solusi bagi penerus bangsa yang berkeinginan untuk meneruskan sekolah jenjang lebih tinggi tapi keterbatasan secara finansial atau keadaan apapun, kita bisa memfasilitasi,” ucap Akka.
Briptu Akka Mahpudin tengah mengajar siswa SMK Bhayangkara Foto: Syahdan Alamsyah/detikcom
“Contoh yang terjadi di SMK Bhayangkara, ada beberapa anak dari rumah ke sekolah itu jauh. Kita fasilitasi juga asrama, tempat tinggal saya, saya hibahkan untuk ditinggali oleh mereka. Kita sampai sejauh itu memfasilitasi agar mereka bisa bersekolah,” ujarnya.
Sementara itu, Bripka Sandi menceritakan latar belakang dirinya membangun SMK Tunas Bhayangkara pada tahun 2022. Sandi menyebut dirinya menyisihkan gaji untuk ditabung selama 14 tahun agar bisa mendirikan sekolah gratis tersebut.
Bripka Sandi mendirikan sekolah gratis yang bernama SMK Tunas Bhayangkara di wilayah Kecamatan Cidahu, Sukabumi Foto: Syahdan Alamsyah/detikJabar
Tak hanya merogoh kocek sendiri untuk membangun SMK Tunas Bhayangkara, Sandi juga berjuang keras untuk merangkul dan mengajak warga agar anak-anaknya disekolahkan minimal hingga SMK sederajat. Perjuangannya pun perlahan membuahkan hasil karena siswa di SMK Tunas Bhayangkara sudah ada 95 siswa.
“Kalau di SMK Tunas Bhayangkara kebetulan baru berdiri 2 tahun, untuk tahun pertama itu siswanya 35 siswa dan tahun kedua alhamdulillah sudah 55 siswa. Total siswa sekitar 95 siswa,” imbuhnya.
(fas/dhn)