Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

17 Januari 1948: Langkah berliku menuju kemerdekaan

17 Januari 1948: Langkah berliku menuju kemerdekaan

Perjanjian Renvile (Sumber: Nationaal Museum van Wereldculturen) (https://tinyurl.com/524a48fj)

17 Januari 1948: Langkah berliku menuju kemerdekaan
Dalam Negeri   
Editor: Calista Aziza   
Jumat, 17 Januari 2025 – 06:00 WIB

Elshinta.com – Perjanjian Renville menjadi salah satu peristiwa penting dalam sejarah perjuangan Indonesia mempertahankan kemerdekaan dari Belanda. Perjanjian ini ditandatangani pada 17 Januari 1948 di atas kapal perang Amerika Serikat, USS Renville, yang berlabuh di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Mediasi ini muncul sebagai respons internasional terhadap konflik yang terus memanas antara Indonesia dan Belanda setelah Agresi Militer Belanda I pada tahun 1947.

Belanda melancarkan serangan militer meskipun sebelumnya telah ada kesepakatan dalam Perjanjian Linggarjati. Konflik ini mengundang perhatian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yang kemudian membentuk Komisi Tiga Negara (KTN) untuk memediasi perselisihan. Perundingan yang dimulai pada Desember 1947 melibatkan delegasi Indonesia yang dipimpin Amir Sjarifuddin, delegasi Belanda yang dipimpin R. Abdulkadir Widjojoatmodjo, dan KTN yang terdiri dari wakil Amerika Serikat, Australia, dan Belgia.

Hasil dari perundingan ini mencakup beberapa poin penting, seperti pengakuan garis demarkasi (Garis Van Mook) sebagai batas wilayah kekuasaan, penghentian permusuhan, serta pengakuan bahwa wilayah Indonesia hanya meliputi Yogyakarta, Jawa Tengah, dan sebagian Sumatra. Belanda juga berjanji untuk mengakui kemerdekaan Indonesia secara bertahap dalam bentuk negara federal.

Namun, perjanjian ini memunculkan berbagai dampak yang signifikan. Secara politik, Kabinet Amir Sjarifuddin menghadapi tekanan besar karena dianggap terlalu kompromistis, hingga akhirnya jatuh dari kekuasaan. Di sisi militer, pasukan Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang berada di wilayah yang diduduki Belanda terpaksa mundur ke daerah yang diakui dalam garis demarkasi, menciptakan perjalanan panjang dan penuh pengorbanan yang kemudian dikenal sebagai “long march.” Di tingkat internasional, Perjanjian Renville menunjukkan bahwa perjuangan Indonesia untuk meraih kedaulatan mendapat perhatian dunia dan semakin memantapkan posisi diplomatiknya.

Meskipun memberikan pengakuan internasional terhadap keberadaan Indonesia, Perjanjian Renville juga memperlihatkan tantangan besar yang harus dihadapi bangsa ini untuk mencapai kemerdekaan penuh. Peristiwa ini adalah langkah yang berat namun penting dalam perjalanan panjang menuju pengakuan kedaulatan Indonesia pada tahun 1949. Penandatanganan Perjanjian Renville menjadi cerminan semangat perjuangan bangsa dalam menghadapi tekanan, baik dari dalam maupun luar negeri, demi mempertahankan kedaulatan yang telah diperjuangkan dengan darah dan air mata.

Sumber : Sumber Lain

Merangkum Semua Peristiwa