Dikutip dari laman National Today, Be Bald and Be Free Day diperingati setiap 14 Oktober, hadir untuk memberikan inspirasi tentang cara merayakannya dengan penuh percaya diri. Jutaan orang di seluruh dunia mengalami kebotakan, baik karena faktor alami maupun akibat dari pengobatan medis, sehingga hari ini didedikasikan untuk menghormati serta merayakan mereka yang tampil botak dengan keindahan dan kebanggaan.
Tradisi mencukur kepala dan janggut ternyata sudah ada sejak zaman kuno, jauh sebelum peringatan Be Bald and Be Free Day lahir. Pada Zaman Batu, pria purba menggunakan cangkang kerang yang diasah atau pinset sederhana untuk mencukur maupun mencabut rambut.
Di Roma Kuno dan Mesir, mencukur kepala sudah menjadi kebiasaan umum karena iklim panas, bahkan orang Mesir disebut telah membuat alat cukur dari emas dan tembaga. Kini, tradisi tersebut berkembang menjadi simbol kebebasan dan kepercayaan diri yang dirayakan dalam Be Bald and Be Free Day.
Tren kepala botak mulai populer pada akhir 1950 an, saat gaya ini diasosiasikan dengan citra maskulin, percaya diri, dan disiplin. Popularitasnya memuncak pada 1990 an berkat figur seperti Michael Jordan, Evander Holyfield, dan Bruce Willis. Selain menjadi gaya, kepala botak juga menjadi simbol solidaritas bagi penderita kanker yang kehilangan rambut akibat kemoterapi.
Untuk mendukung serta meningkatkan kepercayaan diri pria dengan kebotakan, berbagai kampanye pun muncul, menegaskan bahwa botak bukanlah kekurangan. Salah satunya adalah Be Bald and Be Free Day yang digagas oleh Thomas dan Ruth Roy dari Wellcat Herbs, yang mengajak semua orang untuk bangga dengan kepala botak mereka dan merayakan kebebasan dalam mengekspresikan diri.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4699265/original/081589400_1703666627-top-view-calendar-modern-concept.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)