Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

11 Tahun Jadi Aplikasi Pengganti WhatsApp, Telegram Baru Untung

11 Tahun Jadi Aplikasi Pengganti WhatsApp, Telegram Baru Untung

Jakarta, CNBC Indonesia – Aplikasi pesan instan Telegram baru mendapat untung untuk pertama kalinya setelah 11 tahun beroperasi dan menjadi alternatif pengganti WhatsApp.

Pendapatan Telegram ditaksir melampaui US$1 miliar (sekitar Rp 16,2 triliun) dengan cadangan uang tunai sebesar US$500 juta dan tidak termasuk aset mata uang kripto.

Pencapaian ini akhirnya terjadi setelah bertahun-tahun perusahaan menghadapi masalah keuangan dan utang yang menumpuk, dikutip dari Economic Times, Senin (30/12/2024).

Sejak beroperasi tahun 2013, Telegram menawarkan layanan pesan instan secara gratis. Namun baru-baru ini mereka memulai beragam strategi monetisasi baru.

Seperti misalnya layanan berlangganan premium dengan harga US$ 4,99 per bulan. Telegram kini dilaporkan memiliki memiliki 12 juta pengguna berbayar. Perusahaan juga melakukan pendekatan iklan yang agresif.

Pendiri Telegram Pavel Durov telah melunasi sebagian besar utang perusahaan senilai US$2 miliar dan menekankan pada fakta bahwa perusahaan dapat mempertahankan keberlanjutan keuangan dengan tetap menghormati hak-hak pengguna.

Terlepas dari kejayaan masalah finansial, Telegram masih terus menghadapi pengawasan global atas masalah moderasi konten.

Aplikasi ini cukup kontroversial karena penyaringan kontennya yang minim dan menyebabkan potensi pemblokiran di banyak negara.

Dengan hampir 950 juta pengguna aktif bulanan, Telegram telah memposisikan dirinya sebagai layanan perpesanan unik yang memprioritaskan privasi dan kemandirian pengguna, sekaligus berhasil mengatasi tantangan keuangan dan regulasi yang kompleks.

(fab/fab)