Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

10 Awal Puasa dan Lebaran 2025, Kemungkinan Pemerintah dan Muhammadiyah Berbarengan Megapolitan

10
                    
                        Awal Puasa dan Lebaran 2025, Kemungkinan Pemerintah dan Muhammadiyah Berbarengan
                        Megapolitan

Awal Puasa dan Lebaran 2025, Kemungkinan Pemerintah dan Muhammadiyah Berbarengan
Editor
JAKARTA, KOMPAS.com
– Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengatakan, kemungkinan
awal puasa
di bulan Ramadhan 1446 Hijriah yang ditetapkan pemerintah dan Muhammadiyah jatuh pada hari yang sama.
“Ini mohon doanya supaya kita bisa berpuasa di awal sama satu Ramadhan. Kemungkinan besarnya itu bisa sama karena kita berada pada posisi 2,5 derajat sampai 4 derajat,” kata Nasaruddin di Masjid Istiqlal Jakarta, Jumat (28/2/2025).
Dengan demikian, perayaan Idul Fitri oleh pemerintah dan Muhammadiyah juga dapat dilaksanakan secara bersamaan.
“Karena pada waktu diperkirakan itu masih minus. Jadi minus derajatnya dan saya harap dengan demikian teman-teman dari Muhammadiyah dan NU bisa sepakat di situ,” ujar dia.
Selama Ramadhan 2025, Nasaruddin menekankan bahwa kesepakatan dalam penetapan Ramadhan dan Idul Fitri secara bersamaan akan memberikan dampak positif bagi pelaksanaan ibadah.

Insya Allah
ini adalah negara paling plural di dunia, yang paling rukun di dunia. Jadi negara penuh berkah dan Ramadhan kali ini menambah keberkahan lagi,” kata dia.
Sebagai informasi, BRIN memprediksi tanggal 1 Ramadhan 1446 H akan jatuh pada 2 Maret 2025 berdasarkan metode penentuan hisab dan rukyat.
Prediksi waktu awal puasa Ramadhan 2025 tersebut berbeda dengan yang telah ditetapkan Muhammadiyah, di mana 1 Ramadhan 1446 H jatuh pada 1 Maret 2025.
Untuk menentukan awal puasa Ramadhan 2025, pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) akan melaksanakan sidang isbat pada 28 Februari 2025.
Kriteria yang akan digunakan Kemenag adalah kriteria yang ditetapkan oleh Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS), yakni imkanur rukyat.
Menurut metode ini, hilal dianggap memenuhi syarat apabila posisinya mencapai ketinggian 3 derajat dengan sudut elongasi 6,4 derajat.
Profesor Riset Astronomi dan Astrofisika dari Pusat Riset Antariksa BRIN, Thomas Djamaluddin, menyebut bahwa hilal yang memenuhi kriteria MABIMS tersebut diprediksi hanya akan terlihat di Aceh.

Awal Ramadhan
ini posisi hilal yang memenuhi kriteria itu hanya di wilayah Aceh, di wilayah lain belum memenuhi kriteria,” ucap Thomas, dikutip dari YouTube BRIN Indonesia, Selasa (25/2/2025).
(Penulis: Febryan Kevin Candra Kurniawan, Editor: Faieq Hidayat)
 
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Merangkum Semua Peristiwa