Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

1.800 Jamaah Ikuti Manasik Haji di Pendopo Pemkab Malang

1.800 Jamaah Ikuti Manasik Haji di Pendopo Pemkab Malang

Malang (beritajatim.com)– Sebanyak 1.800 calon jamaah haji (CJH) asal Kabupaten Malang melaksanakan manasik haji massal di Pendopo Agung Kabupaten Malang, Minggu (28/4/2024).

“Mereka terdiri dari tamu undangan, serta calon jamaah haji yang sudah melunasi biaya perjalanan ibadah haji (Bipih). Total 1.800 orang,” ujar Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Malang, ABD Salam.

Pelaksanaan manasik haji ini akan berlangsung selama delapan kali pertemuan. Dua di tingkat Kabupaten Malang, dan enam pertemuan sisanya di tingkat kecamatan.

Tujuan dilaksanakannya manasik haji, kata Salam, pertama untuk menjalin dan meningkatkan hubungan seilaurahmi sesama CJH dan pembimbing.

Kedua, memberikan hak bekal kepada seluruh CJH tentang manasik haji baik teori maupun praktek. Kemudian yang ketiga menambah dan meningkatkan pemahaman manasik haji dan pengelolaan tempat bersejarah di Arab Saudi.

“Serta menyempurnakan penyelenggaraan ibadah haji sehingga diharapkan menjadi haji yang mabrur,” tegas Salam.

Sementara itu, Bupati Malang HM Sanusi yang menghadiri langsung manasik haji massal ini berpesan, agar CJH mengikuti petunjuk dan arahan dari Kemenag yang tertuang dalam manasik.

“Agar perjalanan hajinya berjalan lancar dan sesuai dengan ketentuan yang ada dan menaati peraturan di Saudi Arabia,” pesan Sanusi.

Tak kalah pentingnya Sanusi juga mengingatkan, agar perbanyak membaca salawat dan istighfar. Karena itu adalah bentuk amalan yang diajarkan dalam Alquran.

“Ketika kita mau mengamalkan itu, Allah jamin tidak akan dapat kesulitan,” ucapnya.

Sebab, orang berangkat haji pasti akan bertemu dengan beragam ujian berat. Mulai dari kesehatan hingga tentang kelengkapan administrasi.

“Dulu kan sejarah haji ini berangkat dari kisah nabi Ibrahim dan Ismail, yang mana nabi Ibrahim diuji kesabarannya untuk menyembelih putranya (Ismail). Nabi Ibrahim sabar hingga pada akhirnya diganti kambing. Nah kesabaran ini harus dijaga walaupun nanti ada cobaan. Sudah pasti setiap jamaah coba’anya berbeda-beda,” Sanusi mengakhiri. [yog/aje]