TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Masyarakat memanfaatkan momen Lebaran untuk berziarah ke makam sanak keluarga yang telah kembali ke pangkuan Illahi terlebih dahulu.
Salah satunya Mila Karmila (42), warga Kebayoran Baru, Jakarta Selatan yang melakukan ziarah kubur ke makam kedua orang tuanya di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan pada hari kedua lebaran.
Rasa rindu yang tak tertahan kepada mendiang orang tuanya diceritakan Mila.
Sang ayah sudah dipanggil sang Illahi sejak 2000.
“Ziarah ke makam papah sama mamah, kebetulan makamnya disatuin sih, jadi bapak kan meninggal tahun 2000, kalau mamah meninggal 2017, jadi disatukan,” kata Mila saat ditemui, Selasa (1/4/2025).
Kesedihan tak bisa dibendung Mila saat mengenang kedua orang tuanya yang telah tiada.
Bahkan, beberapa kali Mila terlihat menyeka matanya karena air matanya hendak jatuh di pipi saat mendoakan pusara kedua orang tuanya tersebut.
“Kalau kangen, rindu itu sudah pasti, kalau kangen mah bisa setiap saat datang, tapi kan momen-momen di hari istimewa itu kan untuk menjadi refleksi diri kita apa sih yang sudah kita lakukan di hari yang fitri ini,” ucapnya.
Selain itu, Mila menyebut kegiatan ziarah ini juga menjadi momen untuk dirinya dekat dengan sang khalik karena bisa mengingat kematian.
“Ya mengingatkan, kita itu akan pulang. Jadi suatu saat dipanggil ya kita siap (atas kematian) dan apa sih yang sudah kita lakukan di dunia ini,” tuturnya.
Sementara itu, sepasang suami istri dari Tangerang bernama Adi (42) dan Selvi (50) juga menyempatkan diri datang ke TPU Tanah Kusir untuk berziarah kubur.
Dia menyebut alasan baru melakukan ziarah kubur di hari kedua lebaran karena mendahulukan silaturahmi dengan kerabat yang masih hidup.
“Kenapa baru saat ini, karena dari orang tua saya dulu baru kemudian, kami tinggal di Tangerang, makanya (silaturahmi) selesaikan dulu di Tangerang yang masih hidup,” ucap Adi.
Dia mengatakan sejatinya, ziarah kubur bisa dilakukan kapan saja.
Namun, Adi menganggap momen Hari Raya Idul Fitri menjadi momen sakral dan menjadi tradisi untuk berziarah.
“Doa mah setiap hari, yang kedua kita jadi mengingat dari nol dan akan kembali ke nol. Istilah kata kita akan sadar kita akan kembali ke sana,” ungkapnya.