TRIBUNNEWS.COM – Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan Ukraina akan menyiapkan dan menyerahkan kepada mitranya mengenai daftar fasilitas energi, infrastruktur, dan sipil yang tidak boleh diserang oleh Rusia.
Ia mengatakan jika Rusia berhenti menyerang fasilitas-fasilitas ini, Ukraina juga tidak akan menyerang sektor energi Rusia.
“Janji-janji (Vladimir) Putin dan hanya kata-kata bahwa ia memberi perintah untuk tidak menyerang sektor energi tidaklah cukup. Mengapa? Perang ini telah menjadikan kita orang-orang yang sangat praktis,” kata Zelensky dalam konferensi pers bersama Presiden Finlandia Alexander Stubb di Helsinki pada 19 Maret 2025.
“Contohnya adalah serangan kemarin setelah Putin mengatakan tidak akan ada serangan terhadap energi dan infrastruktur sipil,” ujarnya.
Zelensky mengkritik Putin yang disebut memberikan perintah untuk menghentikan serangan tersebut selama 30 hari, namun kenyataannya berbeda di lapangan.
“Ia mengatakan telah memberikan perintah. Dan kemudian (Rusia) melancarkan serangan dengan 145 pesawat nirawak serang, 4 rudal antipesawat S-300 dan 2 rudal balistik Iskander,” kata Zelensky.
Menurutnya, pernyataan Putin hanya sebatas kata-kata dan tidak bisa dipercaya.
“Serangan itu menargetkan bisnis pertanian kereta api, dan 21 rumah warga sipil juga terkena serangan. Kata-kata saja tidak cukup,” jelasnya, menanggapi pertanyaan apakah ia perlu mengeluarkan perintah untuk menghentikan serangan terhadap industri minyak Rusia.
Zelensky mengatakan Ukraina ingin mengendalikan masalah ini, dan menurutnya pihak utama yang harus membantunya adalah Amerika Serikat.
Ia menegaskan jika Rusia tidak menyerang fasilitas energi Ukraina, maka militer Ukraina juga tidak akan menyerang fasilitas energi Rusia.
“Dan jika kita memiliki kesepakatan seperti itu, akan ada daftar objek, kita memilikinya, daftar fasilitas sipil, energi, infrastruktur (kita juga akan menyiapkan daftar ini dan memberikannya kepada mitra kita), dan jika Rusia tidak menyerang fasilitas kita, kita tidak akan menyerang fasilitas mereka,” kata Zelensky, seperti diberitakan Pravda Ukraina.
Kremlin: Putin Dukung Usulan Trump
Sebelumnya Kremlin menyatakan pada Selasa (18/3/2025) bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin telah mendukung usulan Presiden AS Donald Trump agar Ukraina dan Rusia saling menahan diri untuk tidak menyerang infrastruktur energi selama 30 hari.
Kremlin mengatakan Putin menerbitkan perintah terkait kepada militer Rusia agar tidak menyerang fasilitas energi Ukraina.
Menyusul percakapan antara Putin dan Trump, militer Ukraina melaporkan adanya serangan Rusia pada malam 18-19 Maret.
Militer Ukraina mengatakan Rusia melancarkan serangan ke Ukraina dengan dua rudal balistik Iskander-M, empat rudal antipesawat permukaan-ke-permukaan S-300, 145 amunisi Shahed, dan berbagai jenis pesawat nirawak pengalih perhatian.
Mereka mencatat unit pertahanan udara Ukraina berhasil menjatuhkan 72 amunisi, sementara 45 pesawat nirawak Rusia menargetkan Kyiv.
Sementara itu Kremlin menuduh Kyiv menyerang peralatan di dekat salah satu jaringan pipanya.
“Sayangnya, kami melihat bahwa untuk saat ini tidak ada timbal balik dari pihak rezim Kyiv,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov pada Rabu, dikutip dari ABC News.
Sebelumnya, Gedung Putih menggambarkan panggilan telepon antara Trump dan Putin sebagai langkah pertama dalam gerakan menuju perdamaian yang diharapkan AS akan mencakup gencatan senjata maritim di Laut Hitam dan akhirnya mengakhiri pertempuran secara penuh dan permanen.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Rusia VS Ukraina