Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Yuni Dituduh Penipu Modus Tabrak Mobil Padahal Epilepsi Kambuh, Tak Ada yang Menolong saat Ia Jatuh

Yuni Dituduh Penipu Modus Tabrak Mobil Padahal Epilepsi Kambuh, Tak Ada yang Menolong saat Ia Jatuh

TRIBUNJATIM.COM – Tengah viral di media sosial video dengan narasi wanita disebut pelaku penipuan modus tabrak mobil.

Fakta kondisi wanita di Bogor itu pun kini terungkap.

Rupanya wanita itu adalah penjual batu akik.

Namanya Yuni dan berusia 30 tahun.

 
Diketahui, label penipu yang diberikan ke Yuni bermula dari daschcam sebuah mobil.

Saat melintas di wilayah Kencana, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, dia berpapasan dengan Yuni.

Ketika itu Yuni berdiri di sisi jalan.

Dia tampak mengenakan baju dan celana pendek.

Mendadak saja Yuni jongkok dan mengarahkan tubuhnya ke tengah jalan.

Seketika Yuni terbujur di tengah jalan.

Beruntung pengemudi mobil keburu menginjak remnya.

Meski terkapar di tengah jalan, tak ada yang peduli.

Seorang pun tak ada yang menolong sampai durasi video itu selesai.

Aksi Yuni dinarasikan sebagai modus penipuan tabrak mobil.

“Seseorang tiba-tiba melakukan Adegan pura-pura ketabrak.

Beruntung, pengendara mobil  langsung mengerem mendadak sehingga tidak menyentuh orang tersebut,” tulis akun X @misstweet, melansir dari TribunBogor.

Kemudian, Kapolsek Tanah Sareal Kompol Ariani merangkan sebenarnya Yuni menderita epilepsi.

Menurutnya sakit Yuni bisa kapan saja kambung.

“Sering kambuh tiba-tiba dimanapun berada,” katanya.

Dalam video itu, kata Ariani sakit Yuni sedang kambuh.

“Karenanya dia lompat dan tiduran ke jalan,” katanya.

Warga sekitar sudah paham betul dengan kondisi tersebut.

“Warga sudah mengetahui kebiasaan tersebut,” katanya.

Dia menerangkan wanita di video bernama Yuni.

Usianya kini sudah 30 tahun.

Sehari-hari Yuni dagang makanan dan batu akik.

“Jualan batu akik juga dekat rumahnya,” katanya.

Berita Kecelakaan Terbaru

Gonceng empat menggunakan satu sepeda motor, satu keluarga di Jombang ini terlibat kecelakaan maut di  di Jalan Nurcholish Madjid, Tunggorono, Jombang pada Sabtu (16/11/2024) sekitar pukul 09.20 WIB. 

Dua orang tewas seketika dalam insiden mengenaskan ini, termasuk satu bayi.

Dari informasi yang diterima Tribun Jatim Network, kecelakaan ini melibatkan sepeda motor Honda Vario dengan nomor polisi S-4249-OCK dengan sebuah truk Mitsubishi dengan nomor polisi AG-8319-UW. 

Sepeda motor tersebut mengangkut empat orang. Meliputi 2 orang ibu dan masing-masing menggendong 1 anak kecil dan 1 bayi.

FDW (24) yang mengendarai sepeda motor, tewas seketika di tempat kejadian (TKP) karena luka parah yang ia alami di bagian kepala.

Sementara satu bayi berinisial NAR (7) yang posisinya saat itu sedang dibonceng di bagian depan juga tewas di TKP karena luka parah di bagian kepala.

Dua orang lainnya mengalami luka ,yakni ZL (38) dan DDA (3 bulan), mengalami luka-luka dan langsung dilarikan ke RSUD Jombang untuk mendapatkan perawatan. 

Sedangkan, pengemudi truk yak i HDS, tidak mengalami luka serius. Sopir truk ini juga langsung diamankan oleh polisi guna menjalani pemeriksaan.

Hanya saja, truk yang dikemudikan oleh HDS mengalami kerusakan kecil di bagian depan setelah terlibat kecelakaan dengan sepeda motor tersebut. 

Kanit Gakkum Satlantas Polres Jombang, Ipda Siswanto saat dikonfirmasi mengatakan, jika dugaan kuat insiden ini terjadi akibat kelalaian atau ada faktor lain yang hingga ini masih didalami.

“Kami masih mendalami kronologi kecelakaan, mohon tunggu sebentar,” ungkapnya saya dikonfirmasi. 

Sementara itu, insiden kecelakaan lalu lintas terjadi di jalan raya jurusan Pare-Wates, tepatnya di simpang empat Desa Pranggang, Kecamatan Plosoklaten, Kabupaten Kediri, pada Sabtu (16/11/2024).

Akibat kejadian tersebut, seorang pengendara sepeda motor tewas setelah menabrak sebuah truk. 

Kapolsek Plosoklaten, Iptu Dwi Widodo, mengungkapkan bahwa kecelakaan melibatkan dua kendaraan, yaitu sepeda motor Honda Beat dan sebuah truk.

Korban yang meninggal dunia adalah pengendara sepeda motor, Diana Wita Sari (23), warga Desa Sumberagung, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri.

“Satu pengendara motor meninggal dunia,” katanya. 

Iptu Dwi menjelaskan peristiwa kecelakaan berawal saat Diana yang mengendarai sepeda motor melaju dari arah selatan menuju utara, dari Wates menuju Pare.

Di saat yang bersamaan, sebuah truk dengan plat nomor AG 9181 UF yang dikemudikan oleh Muhamad Shoheh (57), warga Desa Plosolor, Kecamatan Plosoklaten, hendak menyeberang jalan dari arah barat ke timur di simpang empat tersebut.

Menurut informasi dari pihak kepolisian, pengendara sepeda motor diduga melaju dengan kecepatan tinggi dan kurang berhati-hati.

Saat berusaha menghindari kendaraan truk yang ada di depannya, sepeda motor tersebut kehilangan kendali dan menabrak truk yang tengah melintas di simpang empat Pranggang. 

“Akibat tabrakan keras ini, pengendara sepeda motor terjatuh dan mengalami luka berat,” imbuhnya. 

Setelah menerima laporan kecelakaan, tim kepolisian dari Polsek Plosoklaten langsung menuju ke lokasi kejadian untuk mengevakuasi korban ke Rumah Sakit Kabupaten Kediri (RSKK).

Namun, meskipun mendapat penanganan medis, pengendara sepeda motor tersebut dinyatakan meninggal dunia akibat luka serius di kepala dan badan.

Pihak kepolisian lanjut Iptu Dwi Widodo, mengimbau agar seluruh pengguna jalan lebih berhati-hati, terutama saat melintasi simpang empat atau perempatan yang sering menjadi lokasi rawan kecelakaan. 

“Kami mengingatkan agar pengendara selalu menjaga kecepatan dan kewaspadaan di jalan, agar tidak terjadi kecelakaan seperti yang baru saja terjadi,” tutup Iptu Dwi.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com