World Tegaskan Tak Simpan Data Biometrik Masyarakat Indonesia – Page 3

World Tegaskan Tak Simpan Data Biometrik Masyarakat Indonesia – Page 3

Tools for Humanity juga menyebutkan kalau World terbuka untuk semua orang dan tidak menyasar komunitas rentan.

Sebelumnya, Komdigi mengkritik World mengumpulkan data biometrik dari kalangan rentan, misalnya yang belum terliterasi digital. Menanggapi hal ini, World menyebut pihaknya menjawab kebutuhan miliaran orang di seluruh dunia, yakni bukti bahwa mereka manusia nyata dan unik dan anonim di ranah digital.

“Keragaman para pengguna World ID sangat penting karena misi utama kami adalah untuk membangun jaringan global yang inklusif, aman, dan terpercaya untuk manusia nyata, sekaligus membuka akses terhadap layanan keuangan untuk siapa pun,” kata pihak TFH.

TFH juga menyebutkan, partisipasi pengguna selalu bersifat sukarela dan memerlukan persetujuan pengguna, setelah mereka mendapat informasi tentang World. Pengguna juga dipastikan memahami prosesnya sebelum mendaftar.

Sekadar informasi, ada lebih dari 13 juta orang di lebih dari 20 negara: Jepang, AS, Korea Selatan, Taiwan, Singapura, Jerman, Austria, Meksiko dan lain-lain telah terdaftar di World ID.