Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

WhatsApp Siapkan Fitur Baru, Bisa Cek Foto Asli atau Hoaks

WhatsApp Siapkan Fitur Baru, Bisa Cek Foto Asli atau Hoaks

Jakarta, CNN Indonesia

WhatsApp dikabarkan tengah menyiapkan mengerjakan fitur baru yang dapat mengecek keaslian foto kiriman dari orang lain asli atau bukan. Fitur ini kemungkinan bakal dirilis tahun ini.

Fitur ini disebut ‘search on web’ yang secara teknis mirip fitur reverse image search, yakni metode pencarian berbasis gambar. Dengan fitur ini, pengguna dapat dengan cepat mengunggah gambar ke Google dan memverifikasi keasliannya langsung dari aplikasi.

Melansir WABetaInfo, Fitur ini bertujuan untuk meningkatkan deteksi konten yang dimanipulasi atau menyesatkan, sehingga memudahkan pengguna untuk mengevaluasi kredibilitas gambar yang dibagikan dan mengumpulkan konteks tambahan.

Fitur ini memungkinkan pengguna untuk memverifikasi keaslian gambar yang mereka terima secara langsung melalui aplikasi, sehingga lebih mudah untuk mengidentifikasi apakah sebuah gambar telah dimanipulasi atau disalahartikan.

“Untuk memberikan pengalaman yang konsisten di seluruh platform, WhatsApp sekarang berdedikasi untuk memperkenalkan fitur yang sama pada klien web, sehingga pengguna dapat memverifikasi keaslian gambar yang mereka bagikan di masa mendatang,” tulis WABetaInfo dalam laporannya, dikutip Kamis (2/1).

“Berkat pembaruan terbaru dari WhatsApp Web beta, kami menemukan bahwa WhatsApp saat ini sedang mengerjakan fitur pencarian gambar terbalik yang baru,” lanjut mereka.

Menurut WABetaInfo, fitur ini sedang dites di WhatsApp versi Android beta 2.24.23.13 dan web.

Cara kerja fitur ini pun cukup sederhana. Fitur tersebut akan muncul saat pengguna membuka gambar di aplikasi yang diterima atau yang dikirim orang lain.

Selanjutnya, klik ikon titik tiga di sisi atas kanan. Kemudian, akan muncul opsi ‘search on web’ untuk mencari tahu informasi mengenai gambar tersebut.

Jika gambar tersebut ditemukan secara online, pengguna dapat mengevaluasi keasliannya dengan membandingkannya dengan konteks yang disediakan di situs web asli. Hal ini dapat membantu pengguna memverifikasi apakah gambar tersebut telah diedit, dimanipulasi, atau diambil dari konteks aslinya.

Dalam banyak kasus, terutama ketika meneruskan foto yang diterima dari orang lain, pengguna dapat disesatkan oleh gambar karena konteks yang hilang atau menyesatkan.

Masalah ini sering kali dapat diatasi dengan melakukan pencarian web untuk mengumpulkan informasi yang lebih akurat. Alih-alih mengunduh gambar ke perangkat desktop dan mengunggahnya secara manual ke Google, WhatsApp akan menyempurnakan proses ini dengan menawarkan jalan pintas untuk meluncurkan pencarian gambar terbalik langsung dari aplikasi.

Setelah pengguna memilih opsi untuk mencari gambar di web, WhatsApp akan mengunggah gambar ke Google dengan persetujuan pengguna, memulai pencarian gambar terbalik dengan meluncurkan browser default.

Namun begitu, operasi untuk mengunggah foto ditangani oleh Google, dan WhatsApp tidak memiliki akses ke konten gambar yang dipilih untuk proses ini.

Pengguna akan mendapatkan informasi lengkap tentang proses berbagi ini dengan Google melalui peringatan yang akan secara eksplisit menguraikan kebijakan dan meminta persetujuan mereka sebelum melanjutkan. Hal ini memastikan transparansi dan memungkinkan pengguna untuk memutuskan apakah mereka merasa nyaman dengan operasi tersebut.

Dengan mengintegrasikan fitur ini, WhatsApp bertujuan untuk memberdayakan pengguna agar tidak terjebak pesan hoaks dan dapat mengambil keputusan yang tepat mengenai konten yang mereka bagikan dan terima.

(tim/dmi)

[Gambas:Video CNN]