Liputan6.com, Jakarta – Kaspersky, perusahaan keamanan siber terkemuka, baru-baru ini mengungkapkan adanya serangan Trojan Triada yang menginfeksi smartphone Android palsu yang dijual melalui pengecer.
Serangan ini telah menargetkan ribuan pengguna di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Trojan Triada yang canggih ini tertanam dalam firmware, memberikan penyerang kendali penuh atas perangkat yang terinfeksi.
Mengutip keterangan resmi Kaspersky, Selasa (8/4/2025), malware berbahaya ini menyusup ke sistem sebelum sampai ke tangan pengguna, menunjukkan adanya kompromi rantai pasokan.
Ada lebih dari 2.600 pengguna di seluruh dunia telah menjadi korban, dengan jumlah kasus tertinggi tercatat di Rusia, Brasil, Kazakhstan, Jerman, dan Indonesia.
Tidak seperti malware biasa yang disebarkan melalui aplikasi berbahaya, Trojan Triada ini terintegrasi ke dalam sistem operasi di smartphone palsu.
Hal ini memungkinkan berbagai aktivitas berbahaya, mulai dari pencurian data hingga pengalihan dana kripto, dan telah menyebabkan kerugian finansial yang signifikan bagi para korbannya.
Kemampuan tersebut membuat malware dapat melakukan aktivitas berikut ini:
Mencuri akun aplikasi perpesanan dan media sosial, termasuk Telegram, TikTok, Facebook,dan Instagram
Mengirim dan menghapus pesan di aplikasi seperti WhatsApp dan Telegram
Mengganti alamat dompet aset kripto
Mengalihkan panggilan telepon dengan memalsukan ID pemanggil
Memantau aktivitas browser dan menyuntikkan tautan
Menyadap, mengirim, dan menghapus pesan SMS
Mengaktifkan biaya SMS premium
Mengunduh dan menjalankan muatan tambahan
Memblokir koneksi jaringan untuk berpotensi melewati sistem anti-penipuan