Waspada! Ini 8 Cara Membedakan Emas Asli dan Palsu sebelum Membeli

Waspada! Ini 8 Cara Membedakan Emas Asli dan Palsu sebelum Membeli

Jakarta, Beritasatu.com – Investasi emas dikenal sebagai salah satu pilihan yang aman dan menguntungkan karena nilainya cenderung stabil dan meningkat. Namun, di balik keuntungan investasi emas, ada risiko yang tidak boleh diabaikan, yakni penipuan emas palsu.

Kasus penjualan emas palsu masih sering terjadi, mulai dari emas lapis hingga logam lain yang diklaim sebagai emas murni. Calon pembeli yang kurang berhati-hati bisa dengan mudah menjadi korban.

Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara membedakan emas asli dan palsu agar Anda tidak mengalami kerugian.

Berikut ini beberapa langkah yang dapat Anda lakukan untuk mengecek keaslian emas, mulai dari cara sederhana hingga pemeriksaan yang lebih akurat.

Cara Membedakan Emas Asli dan Palsu

1. Perhatikan fisik emas

Langkah paling mudah dan pertama yang bisa Anda lakukan adalah dengan memperhatikan fisik emas tersebut. Umumnya, emas asli, khususnya emas batangan, memiliki cap atau stempel yang menunjukkan kadar kemurniannya.

Cap ini biasanya berbentuk angka dalam satuan karat, seperti 10K, 18K, atau 24K. Cap tersebut juga bisa disertai dengan logo produsen, seperti Antam atau UBS.

Jika emas tidak memiliki tanda atau cap yang jelas, Anda patut curiga. Namun, keberadaan cap saja tidak menjamin keaslian, karena cap bisa saja dipalsukan. Maka, penting untuk mengombinasikan metode ini dengan cara lainnya.

2. Gunakan magnet

Sifat fisik emas yang tidak magnetis bisa dimanfaatkan sebagai cara mengecek keasliannya. Emas murni tidak akan tertarik pada magnet, karena bukan logam feromagnetik. Cobalah mendekatkan emas ke magnet, jika emas tersebut tertarik atau menempel, besar kemungkinan itu bukan emas asli.

Meski begitu, perlu dicatat tidak semua logam palsu bersifat magnetis. Ada beberapa logam lain, seperti tembaga atau kuningan yang juga tidak tertarik magnet, sehingga cara ini sebaiknya digunakan sebagai langkah awal, bukan satu-satunya metode.

3. Gosok permukaan emas

Langkah berikutnya yang bisa dicoba adalah menggosok permukaan emas dengan tangan atau kain lembut. Emas asli tidak akan memudar warnanya saat digosok. Sebaliknya, jika warna permukaannya memudar atau terlihat lapisan warna lain, bisa jadi emas tersebut hanya berupa logam biasa yang dilapisi emas.

Tes ini cocok untuk emas perhiasan yang sering dipakai, karena lapisan emas palsu biasanya cepat aus seiring waktu dan gesekan.

4. Tes gigitan

Metode ini cukup klasik dan sering ditampilkan dalam film atau acara televisi. Emas murni adalah logam lunak, sehingga ketika digigit, akan muncul bekas gigitan. Semakin tinggi kadar karatnya, semakin lunak emas tersebut.

Sayangnya, metode tersebut bukan yang paling akurat. Sebab, logam lunak lain seperti timah juga bisa menunjukkan bekas gigitan. Selain itu, menggigit emas juga berisiko merusak bentuk emas dan tidak higienis. Gunakan cara ini hanya sebagai tambahan, bukan penentu utama.

5. Tes dengan asam

Pengujian dengan asam (acid test) merupakan salah satu cara yang cukup akurat dan umum dilakukan oleh profesional. Caranya adalah dengan menetesi emas menggunakan cairan asam khusus. Reaksi warna yang muncul akan menunjukkan apakah emas tersebut asli atau tidak.

Jika tidak ada perubahan warna, kemungkinan besar emas itu asli. Jika berubah menjadi hijau, kemungkinan besar emas tersebut berbahan dasar besi berlapis emas. Jika berubah menjadi kuning terang, bisa jadi itu kuningan. Lalu, jika warnanya berubah menjadi keputihan atau susu, kemungkinan emas tersebut berbahan dasar perak.

Namun, penggunaan asam membutuhkan penanganan hati-hati dan sebaiknya dilakukan oleh orang yang berpengalaman atau di tempat resmi.

6. Uji kepadatan

Emas memiliki kepadatan tinggi, yakni sekitar 19,3 gram/ml untuk emas 24 karat. Tes ini dilakukan dengan cara menghitung massa emas lalu mencelupkannya ke dalam air untuk melihat perubahan volume.

Untuk memulai, timbang berat emas terlebih dahulu (dalam gram), siapkan gelas ukur berisi air dan catat volumenya, kemudian masukkan emas ke dalam air, lalu catat volume air yang naik.

Jika hasilnya mendekati 19,3 g/ml, maka emas tersebut kemungkinan besar asli. Meski cukup akurat, tes ini memerlukan alat ukur yang presisi.

7. Gores ke kertas atau keramik

Metode ini cukup praktis, meski cenderung berisiko. Goreskan emas ke permukaan keramik tanpa glasir atau kertas khusus. Emas asli tidak akan meninggalkan bekas goresan. Jika muncul goresan hitam atau warna lain, emas tersebut kemungkinan palsu.

Perlu diingat metode ini dapat merusak permukaan emas, terutama jika dilakukan terlalu keras. Gunakan hanya jika memang perlu.

8. Cek sertifikat dan bawa ke tempat resmi

Langkah paling aman dan tepercaya untuk memverifikasi emas adalah membawa logam mulia Anda ke tempat pengujian resmi, seperti butik Antam atau toko emas tepercaya. Emas yang dijual secara resmi biasanya disertai dengan sertifikat keaslian, terutama jenis emas batangan atau logam mulia (LM).

Di tempat resmi, emas akan diperiksa menggunakan alat khusus, seperti gold tester yang bisa mendeteksi kadar dan keasliannya tanpa merusak bentuk fisiknya.

Membedakan emas asli dan palsu memang membutuhkan ketelitian. Mengandalkan satu cara saja tidak cukup, apalagi di tengah maraknya penipuan. Menggabungkan beberapa metode akan memberikan hasil yang lebih akurat. Jika perlu, bawa emas ke lembaga atau toko resmi untuk pengujian lebih lanjut.

Sebelum membeli emas, pastikan Anda paham betul karakteristik emas asli dan belilah hanya di tempat yang tepercaya. Jangan sampai investasi Anda berujung pada kerugian karena tertipu oleh emas palsu.