Waspada, 53 Ribu Warga Kota Malang Rentan Jadi Korban Bencana Banjir dan Tanah Longsor

Waspada, 53 Ribu Warga Kota Malang Rentan Jadi Korban Bencana Banjir dan Tanah Longsor

Liputan6.com, Jakarta – Hujan lebat rutin mengguyur wilayah Kota Malang dalam satu bulan terakhir ini. Bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, pohon tumbang mengancam warga di kota ini.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang mendata, kurang lebih ada 53 ribu orang rentan terdampak bencana hidrometeorologi. Data itu merujuk hasil survei geospasial pada awal tahun ini.

BPBD memandang survei tersebut cukup akurat karena menggunakan teknologi dalam pengumpulan, analisis dan visualisasi data. Warga paling rawan tersebar di 40 kelurahan di permukiman di sepanjang Daerah Aliran Sungai Brantas.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Malang, Prayitno, mengatakan di setiap Rukun Tetangga pada kelurahan terdata itu ada 5-15 rumah yang rentan terdampak bencana hidrometeorologi.

“Rumah-rumah itu berada di DAS Brantas, seperti Sungai Bango, Lesti dan lainnya membuat penghuninya rawan terdampak,” kata Prayitno, Selasa, (9/12/2025).

Data hasil diidentifikasi itu kemudian di dokumentasikan menjadi peta rawan bencana. Dokumen segera diserahkan ke Sekretaris Daerah selaku Ketua Tim Penanggulangan Bencana. Kemudian dibagikan ke kecamatan dan kelurahan untuk jadi acuan penanganan.

“Ini peta rawan bencana yang pertama kami buat, sebelumnya tidak ada,” ujar Prayitno.

Lewat dokumen itu diharapkan segera disusun rencana kontijensi bencana. Meliputi mitigasi pra sampai pasca bencana agar Kota Malang siap menghadapi bencana hidrometeorologi dampak krisis iklim.

“Disiapkan seperti titik evakuasi di tiap wilayah dan logistik yang dibutuhkan bila terjadi bencana,” ucapnya.