Warganya Jadi Korban Penyerangan KKB di Distrik Anggruk Yahukimo, Ini Sikap Ikatan Keluarga Flobamora NTT di Papua Regional 1 April 2025

Warganya Jadi Korban Penyerangan KKB di Distrik Anggruk Yahukimo, Ini Sikap Ikatan Keluarga Flobamora NTT di Papua
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        1 April 2025

Warganya Jadi Korban Penyerangan KKB di Distrik Anggruk Yahukimo, Ini Sikap Ikatan Keluarga Flobamora NTT di Papua
Tim Redaksi
JAYAPURA, KOMPAS.com
– Ikatan Kerukunan Flobamora Nusa Tenggara Timur (IKF-NNT) Provinsi Papua menggelar konferensi pers menanggapi penyerangan yang diduga dilakukan kelompok kriminal bersenjata (KKB) terhadap para guru dan tenaga kesehatan (nakes) di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, Jumat (21/3/2025).
Dalam pernyataan sikapnya,
IKF NTT Papua
mengungkapkan duka cita mendalam atas meninggalnya guru Rosalia Rerek Sogen, serta beberapa guru dan nakes yang menjadi korban penyerangan tersebut.
Dari tujuh korban, lima di antaranya adalah warga Nusa Tenggara Timur (NTT) yang bertugas sebagai guru kontrak dan nakes di Distrik Anggruk.
Dalam keterangan persnya di Abepura, Kota Jayapura, Papua, Selasa (1/4/2025) malam, Wakil Ketua II Bidang Hukum dan Advokasi IKF NTT Papua, Matheius Mamun Sare, mengecam tindakan tersebut.
“Kami mengecam dan mengutuk keras tindakan para pelaku, yang diduga kuat merupakan anggota KKB atas perlakuan yang keji dan tidak berperikemanusiaan terhadap anak, adik, dan saudara-saudari kami Rosalia Rerek Sogen dan para korban lainnya, baik yang mengalami luka berat maupun luka ringan.”
Matheus menambahkan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan kondisi para guru dan nakes yang menjadi korban.
“Upaya prioritas pertama yang kami lakukan adalah pemulangan jenazah
Rosalia Sogen
ke kampung halamannya di Desa Lewotala, Kabupaten Flores Timur NTT,” ungkapnya.
IKF NTT Papua juga melakukan kunjungan ke Rumah Sakit Angkatan Darat (RSAD) Marthen Indey, Kota Jayapura, untuk melihat kondisi korban yang mengalami luka berat dan ringan.
“Kami telah melakukan kunjungan kepada para korban yang masih dirawat, untuk memberikan
dukungan moral
kepada mereka,” katanya.
Ketua IKF NTT Papua, Stanis Sike Dosinaen, menyampaikan duka cita yang mendalam atas meninggalnya Rosalia Sogen, yang disiksa oleh KKB.
“Kami menyatakan simpati dan keprihatinan yang mendalam kepada anak, adik, dan saudara-saudari kami yang mengalami luka-luka serius akibat serangan tersebut,” ujarnya.
Stanis juga mengapresiasi Pemda Yahukimo, aparat gabungan TNI-Polri, Yayasan Serafim Care, RSAD Marthen Indey, dan pihak lainnya yang telah berkontribusi dalam proses evakuasi korban.
“Kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu melakukan evakuasi korban, pengiriman jenazah guru Rosalia Sogen, perawatan medis korban luka berat dan ringan, serta penampungan bagi para guru dan nakes,” ungkapnya.
Sekretaris IKF NTT Papua, Melky Weruin, menegaskan bahwa Rosalia Sogen adalah guru dan bukan mata-mata TNI-Polri, seperti yang dituduhkan KKB.
“Kami menolak dengan tegas semua dalih dan alasan pembenaran diri lainnya oleh para pelaku,” tegasnya.
Ketua Bidang I Organisasi, Olahraga, Pemuda, dan Mahasiswa, Eduardus Lede Umbi Pati, meminta aparat penegak hukum melakukan penegakan hukum secara jujur, adil, dan profesional.
“Hal ini sebagai bentuk memberikan rasa keadilan bagi korban dan keluarganya,” katanya.
Dikutip dari Kompas.com, Satuan Tugas Operasi Damai Cartenz telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di Distrik Anggruk pasca-penyerangan.
Kepala Operasi Damai Cartenz-2025, Brigadir Jenderal Polisi Faizal Ramadhani, mengatakan bahwa olah TKP merupakan bagian penting dari proses penyelidikan untuk mengungkap kebenaran peristiwa pidana.
“Diketahui kelompok pelaku KKB berjumlah sekitar 15 orang yang menyerang guru-guru dan tenaga nakes di Distrik Anggruk,” ujarnya.
Faizal juga menyampaikan bahwa KKB membakar dua unit rumah dinas guru, merusak tujuh ruangan kelas, dan menganiaya serta membunuh Rosalia Sogen.
“Korban meninggal dunia ditemukan dengan sejumlah luka parah di tubuh, di antaranya luka robek di leher, luka tusuk di pinggang, dan patah tulang terbuka di tangan,” tutupnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.