TRIBUNJATENG.COM, GROBOGAN – Pemerintah Desa Watupawon, Kecamatan Penawangan, Kabupaten Grobogan, menyampaikan rasa syukur atas berkembangnya usaha pembuatan koper dan tas yang digeluti sejumlah warganya.
Usaha rumahan yang dirintis secara mandiri ini terbukti mampu menggerakkan roda perekonomian desa dan menyerap tenaga kerja lokal.
Salah satu sosok inspiratif di balik geliat industri ini adalah Samsuri (33), warga Dusun Juragan, Desa Watupawon, yang telah memproduksi koper dan tas untuk kebutuhan jemaah haji dan umrah sejak tahun 2015.
Setiap harinya, rumah Samsuri yang telah disulap menjadi bengkel kerja tak pernah sepi aktivitas produksi.
Puluhan koper dan tas berjajar rapi, siap dikirim ke berbagai kota, mulai dari Solo, Jogja, Surabaya, hingga Makassar.
“Biasanya 100–150 koper tiap bulan. Harganya tergantung paketannya, kurang lebih Rp400 ribu sampai Rp500 ribu tergantung model dan jumlah pesanan. Keuntungan bersih bisa Rp2 juta tiap 50 koper,” ujar Samsuri kepada TribunJateng.com, Selasa (15/4/2025).
Samsuri sempat bekerja di pabrik koper di Jakarta sebelum memutuskan pulang kampung dan merintis usaha sendiri.
Selain ingin mandiri, ia juga bercita-cita membuka lapangan kerja di desanya.
