Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Warga Trenggalek Keluhkan Banjir Akibat Proyek Bendungan Bagong, Ada Tiga Rekomendasi Penanganan

Warga Trenggalek Keluhkan Banjir Akibat Proyek Bendungan Bagong, Ada Tiga Rekomendasi Penanganan

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif

TRIBUNJATIM.COM, TRENGGALEK – Ketua DPRD Trenggalek, Doding Rahmadi meninjau langsung warga yang terdampak banjir di Dusun Temon, Desa Ngares, Kecamatan/Kabupaten Trenggalek, Senin (25/11/2024).

Doding Rahmadi meninjau lokasi tersebut, usai memimpin Rapat Dengar Pendapat (RDP) dari warga Dusun Temon, dan masyarakat peduli lingkungan terkait pendangkalan Sungai Temon.

Dia menjelaskan, 11 KK di Dusun Temon mengeluhkan banjir yang terjadi karena material dari proyek Bendungan Bagong yang menyebabkan pendangkalan sungai yang sudah terjadi sejak tahun 2022.

“Dulu, Sungai Temon memiliki kedalaman sekitar lima meter dan bisa digunakan sebagai tempat wisata. Namun, berdasarkan laporan yang kami terima, kedalamannya berkurang drastis akibat timbunan material dari proses pembangunan bendungan,” ucap Sekretaris DPC PDI Perjuangan Trenggalek tersebut.

Dalam RDP yang dihadiri Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Bendungan Bagong, BBWS Brantas, pemerintah daerah, dan kontraktor tersebut menghasilkan tiga rekomendasi penanganan.

Yaitu pengelolaan material pengerjaan (disposal) agar tidak dibuang sembarangan ke sungai, lalu menormalisasi Sungai Temon, dan melakukan kajian mendalam mengenai dampak jangka panjang bendungan terhadap lingkungan. 
 
“Kami akan mengawal ini dan berharap pihak terkait segera mengambil tindakan nyata untuk mengatasi permasalahan ini, sehingga bisa meminimalisir dampak terutama banjir bagi masyarakat,” tutup Doding.