Warga Tetap Menolak meski Sudah Mediasi, SPPG Sumber di Solo Diarahkan Pindah Lokasi
Tim Redaksi
SOLO, KOMPAS.com
– Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Sumber di Kecamatan Banjarsari, Solo, Jawa Tengah yang sempat ditolak warga pembangunannya, dimungkinkan pindah lokasi.
Camat Banjarsari, Beni Supartono Putro mengatakan, warga sekitar lokasi pembangunan
SPPG Sumber
menghendaki agar dapur program
Makan Bergizi Gratis
(MBG) itu pindah ke lokasi lain.
Beni juga menyampaikan, sesuai arahan Wali Kota Solo,
Respati Ardi
, SPPG Sumber diminta untuk mencari lokasi lain.
“Kemarin arahan Wali Kota suruh cari titik lokasi baru. Jadi memang secara keseluruhan warga di area itu menolak,” kata Beni, dikonfirmasi melalui telepon, Sabtu (8/11/2025).
Beni mengatakan, pihaknya sudah menyampaikan kepada warga terkait dampak positif maupun negatif keberadaan SPPG.
Namun, warga sekitar lokasi pembangunan tetap tidak setuju jika di wilayahnya ada SPPG.
“Warga menghendaki seperti itu (pindah lokasi). Kayaknya (SPPG) masih dalam posisi kekeh di situ. Walaupun kemarin sebenarnya kami juga menjembatani berkaitan sisi negatif berkaitan tempatnya. Tapi dari sisi positif kemarin juga kita sampaikan bahwa dia akan seperti ini, seperti ini membantu warga sekitar. Tapi di satu gang warganya kompak (menolak),” kata dia.
Menurut Beni, Kecamatan Banjarsari sudah tiga kali memediasi warga dengan pihak SPPG.
Bahkan, dalam mediasi yang terakhir, pihak-pihak yang terkait semua dihadirkan.
“Kalau tidak salah tiga kali pertemuan (mediasi). Terakhir kemarin tiga kali kita undang semua, warga, SPPG-nya plus OPD terkait ada Dinkes, DPMPTSP, DLH,” ujar Beni.
Sebelumnya, Wali Kota Solo, Respati Ardi menyikapi penolakan warga terkait pembangunan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
Pembangunan SPPG tersebut berada di kawasan permukiman warga Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Jawa Tengah.
Dalam prosesnya, SPPG Sumber di Jalan Pajajaran Utara III itu tidak berkoordinasi dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo.
Selain itu, SPPG tersebut belum memenuhi sejumlah izin sesuai ketentuan Pemkot Solo, seperti Persetujuan Bangunan Gedung (PBG), Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS), dan Analisis Mengenai Dampak Lalu Lintas (Amdal Lalin).
Dengan banyak persoalan ini, pembangunan dihentikan sementara.
Tak hanya itu, pembangunan tersebut terancam batal apabila pembangunan tersebut mandek.
Sebab, setelah pihak Badan Gizi Nasional (BGN) menyetujui, SPPG harus dibangun dalam waktu 45 hari.
”
Ya wis
(ya sudah) pindah, ya
pindah ngono angel
(pindah susah), tapi
isih akeh panggon
(masih banyak tempat lain). Kita kembalikan sesuai peraturan yang berlaku,” kata Respati Ardi di DPRD Solo, pada Rabu (15/10/2025).
Sebelumnya, Yayasan Nusantara Bumi Pertiwi Indonesia yang mendirikan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Sumber, Solo, Jawa Tengah, menyatakan tidak ada penolakan warga terkait pendirian dapur program Makan Bergizi Gratis (MBG).
“Pada prinsipnya beberapa kali pertemuan itu masyarakat tidak menolak. Hanya meminta kami untuk memenuhi persyaratan yang mereka ajukan,” kata Perwakilan Yayasan Nusantara Bumi Pertiwi Indonesia, Asep, dikonfirmasi
Kompas.com
melalui telepon, Jumat (17/10/2025).
Pihaknya mengatakan, harus konfirmasi ke Badan Gizi Nasional (BGN) karena persyaratan yang diminta oleh warga di luar petunjuk teknis (juknis) BGN.
Persyaratan yang diminta itu adalah Surat Pernyataan Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan (SPPL) dan Persetujuan Bangunan Gedung (PBG).
“Terkait persyaratan itu kami harus konfirmasi ke BGN karena persyaratan itu di luar dari juknis (petunjuk teknis) yang dicantumkan BGN. Tapi sekali lagi kami ikutin karena menjaga keamanan dan kondusivitas,” kata dia.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Warga Tetap Menolak meski Sudah Mediasi, SPPG Sumber di Solo Diarahkan Pindah Lokasi Regional 8 November 2025
/data/photo/2025/10/14/68ee308f379e3.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)