Warga Surabaya Lelah Terendam Banjir, Minta Eceng Gondok di Sungai Dibersihkan Surabaya 29 Desember 2024

Warga Surabaya Lelah Terendam Banjir, Minta Eceng Gondok di Sungai Dibersihkan
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        29 Desember 2024

Warga Surabaya Lelah Terendam Banjir, Minta Eceng Gondok di Sungai Dibersihkan
Tim Redaksi
SURABAYA, KOMPAS.com
– Warga Gununganyar dan Rungkut Menanggal, Surabaya, Jawa Timur, meminta pemerintah segera membersihkan
eceng gondok
yang menyumbat aliran Sungai Avur.
Menurut mereka, pembersihan tersebut dapat mengurangi
banjir
yang terjadi, seperti pada Selasa (24/12/2024) lalu.
Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Rungkut, Muhammad Faishol, mengatakan warganya sudah lelah menghadapi banjir yang terjadi selama bertahun-tahun.
Faishol menjelaskan, salah satu penyebab banjir tersebut adalah banyaknya eceng gondok yang menghalangi aliran air di Sungai Avur.
Bahkan, tanaman itu memenuhi hampir seluruh aliran sungai hingga mencapai kelurahan sebelah.
“Hampir 20 tahun enggak pernah dikontrol. Buktinya, eceng gondok di sungai ini sampai hampir 1 kilometer, mulai SIER sampai Gununganyar Tambak,” ujar Faishol saat dikonfirmasi Minggu (29/12/2024).
Menurut Faishol, warga setempat sudah beberapa kali berdiskusi dengan pihak terkait untuk membahas pembersihan eceng gondok di sungai yang menghubungkan Surabaya dan Sidoarjo ini.
Namun, meskipun ada kesepakatan mengenai normalisasi sungai pada 16 Juni 2023, hingga kini kesepakatan tersebut belum direalisasikan.
“Pengurus kampung dengan BBWS pernah menyepakati normalisasi sungai, tapi sampai hari ini kesepakatan ini hanya tinggal kesepakatan di atas kertas saja,” jelas Faishol.
Akibatnya, warga terus merasakan dampak banjir. Bahkan, air dari Sungai Avur meluber hingga menggenangi wilayah Sidoarjo pada Selasa lalu.
“Perlu juga diketahui, itu wilayah Sidoarjo yang berbatasan dengan kita (Surabaya), sampai hari ini juga terdampak. Karena sungai yang melintas ini memang sama sekali enggak terawat,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua RW 5 Kelurahan Gununganyar, Rudi, menyatakan hal yang senada.
Menurutnya, eceng gondok di Sungai Avur menjadi penyebab utama tersumbatnya aliran air, yang akhirnya berdampak pada rumah warga.
“Karena jarak rumah warga dengan Sungai (Avur) hanya sekitar 500-300 meter. Pas cuaca ekstrem dan hujan deras, air sungai meluap dan banjir hingga ke rumah warga,” kata Rudi.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.