Warga Minta Jalan ke Terminal Depok Diaspal Permanen, Bukan Hanya Ditambal Megapolitan 14 Oktober 2025

Warga Minta Jalan ke Terminal Depok Diaspal Permanen, Bukan Hanya Ditambal
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        14 Oktober 2025

Warga Minta Jalan ke Terminal Depok Diaspal Permanen, Bukan Hanya Ditambal
Tim Redaksi
DEPOK, KOMPAS.com
– Sejumlah sopir angkot mengharapkan perbaikan permanen di ruas Jalan Gedoran Depok menuju Terminal Depok Baru, setelah sebelumnya hanya dilakukan penambalan di berbagai titik.
Apri, sopir angkot biru 06, berharap jalan vital tersebut bisa mulus seperti jalan protokol lainnya.
“Ya kalau bisa aspal yang bagus dan dipasang menyeluruh kayak di jalan raya besar gitu,” ujarnya saat ditemui
Kompas.com
, Selasa (14/10/2025) malam.
Meski penambalan yang baru berusia hampir seminggu ini sudah memberikan kemajuan, Apri menilai langkah tersebut hanya sementara.
“Dibanding yang kemarin kan sudah enggak layak dilewati karena lubang gede juga kan,” tambahnya.
Senada, sopir angkot Abu menilai perbaikan sekarang berpotensi cepat rusak kembali.
“Kalau saya lihat, apa bakal rusak ya pasti rusak lagi soalnya pembenahannya enggak maksimal, cuma tambal-tambal doang,” katanya.
Ia berharap perhatian pemerintah terhadap kondisi jalan ini terus berlanjut.
Pengamatan Kompas.com menunjukkan, ruas jalan sepanjang sekitar 250 meter dipenuhi tambalan aspal baru berwarna hitam pekat.
Perbaikan ini tersebar di banyak titik dengan ukuran bervariasi, bahkan beberapa sepanjang 2-3 meter.
Perbaikan ini membuat angkot dan bus bisa melintas lebih nyaman tanpa harus menghindari lubang yang bisa merusak ban.
Pencahayaan di jalan juga tampak diperbaiki, dengan pepohonan yang sebelumnya menutupi pancaran lampu PJU kini sudah dibersihkan.
Sebelumnya, jalan ini memiliki 15-18 titik berlubang sepanjang 200-250 meter, dengan kedalaman 5-7 sentimeter dan permukaan dipenuhi batu kerikil, membuat pengendara harus meliuk-liuk untuk menghindari guncangan.
Edi, sopir angkot lainnya, mengaku kerap harus memilih jalur kanan-kiri agar penumpang tidak terguncang.
“Kita sopir angkot jalan nyetirnya jadi milih-milih, pindah jalur ke kanan dan kiri atau meliuk-liuk gitu, karena ya takut jadi enggak bisa lurus saja,” jelasnya, Selasa (23/9/2025).
Nasir, sopir lain, bahkan pernah mengalami ban mobil lepas akibat lubang.
“Saya yang sopir angkot gini juga sudah kena dua kali lepas ban di lubang jahat,” ujarnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.