Warga Medan Keluhkan Bantuan Pemerintah Belum Sampai: Kita Sudah Tak Ada Lagi Makanan Medan 29 November 2025

Warga Medan Keluhkan Bantuan Pemerintah Belum Sampai: Kita Sudah Tak Ada Lagi Makanan
                
                    
                        
                            Medan
                        
                        29 November 2025

Warga Medan Keluhkan Bantuan Pemerintah Belum Sampai: Kita Sudah Tak Ada Lagi Makanan
Tim Redaksi
MEDAN, KOMPAS.com
– Dean Ramadhana (26), salah satu warga yang terdampak parah akibat banjir di Gang Flamboyan, Kelurahan Lalang, Kecamatan Medan Sunggal, Kota Medan, Sumatera Utara, pada Jumat (28/11/2025).
Setelah banjir surut, Dean kini memikirkan apa yang bakal dikonsumsi oleh keluarganya setelah semua bahan kebutuhan untuk memasak di dapurnya habis disapu air sungai.
“Logistik dari Pemerintah belum ada masuk, cuma bantuan makanan nasi bungkus kita ambil dari posko,” kata Dean kepada
Kompas.com
saat ditemui di rumahnya yang sedang membersihkan lantai dari lumpur, pada Sabtu (29/11/2025).
Kata dia, kalau warga ingin makan ada nasi bungkus dan ada mi instan untuk makan pagi dan sore.
Namun, ia berharap Pemerintah
Kota Medan
atau Provinsi secepat mungkin menyalurkan
bantuan logistik
yang memadai.
“Sejak kemarin hingga sekarang kita belum mendapat bantuan. Segera lah beri. Bantuan pertama yang kami harapkan, beras atau kebutuhan pokok lah lebih dahulu,” ucap ayah dua anak itu.
“Kita sudah tidak ada lagi makanan. Di sini pun sudah tidak ada dijual, habis semua terendam banjir,” tutur Dean, sembari menemani ibunya, Yolanda Nurhasanah (45), mencuci peralatan dapur.
Bukan hanya Dean, warga lain seperti Carolina Sitopu, menyampaikan bahwa dirinya belum mendapatkan bantuan Pemerintah sejak rumahnya dimasuki air banjir.
“Kita perlu bantuan, seperti beras. Apalagi kami juga belum bisa tidur karena rumah masih kotor,” ucap Carolina, warga Kelurahan Tanjung Gusta, Kecamatan Medan Helvetia, Kota Medan.
Begitu juga dengan ratusan warga yang mengungsi di Mesjid At-Tarbiyah, Marelan, yang belum menerima bantuan Pemerintah.
Mereka sejauh ini hanya mendapat uluran tangan swadaya masyarakat.
Penasehat masjid bermarga Butar-butar mengatakan, warga yang mengungsi di masjid tersebut awalnya mencapai 700 orang, namun sebagian sudah pulang.
Pengungsi yang masih bertahan di rumah ibadah tersebut adalah warga yang rumahnya masih terendam banjir.
“Jadi, bantuan pemerintah belum ada. Ini semua dari swadaya masyarakat. Mudah-mudahan ada perhatian Pemerintah, kita syukuri,” ucapnya saat ditemui
Kompas.com
di teras masjid At-Tarbiyah, Pasar IV, Lingkungan VIII, Kelurahan Terjun, Kecamatan Medan Marelan.
Banjir yang melanda Kota Medan pada Kamis (27/11/2025) dini hari menyebabkan puluhan ribu masyarakat terdampak dan harus tinggal di posko darurat serta lokasi pengungsian lainnya.
Wali Kota Medan, Rico Tri Putra Bayu Waas, mengatakan hampir seluruh Kota Medan, 21 Kecamatan terendam banjir dan jumlah masyarakat yang mengevakuasi diri, menurut data mereka, sekitar 85 ribu jiwa.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.