Sebagai langkah mitigasi, BMKG bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah menyiagakan operasi modifikasi cuaca di tiga posko utama, yaitu di Semarang, Solo, dan Jakarta (Halim Perdanakusuma) untuk mengatur lokasi jatuhnya hujan agar tidak menimbulkan genangan di area padat penduduk.
“Operasi ini merupakan hasil koordinasi dengan pemerintah daerah dan BNPB sebagai bentuk kesiapsiagaan menghadapi cuaca ekstrem di musim hujan,” ujar Budi.
Ia menambahkan, pelaksanaan OMC di Pulau Jawa dilakukan berdasarkan permintaan resmi pemerintah daerah yang telah menetapkan status siaga darurat bencana.
BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi hujan disertai petir dan angin kencang, serta menghindari aktivitas di area rawan banjir dan longsor selama periode cuaca ekstrem berlangsung.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4255388/original/099094100_1670573986-20221209-Cuaca-Ekstrem-Faizal-4.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)