Taiwan (ANTARA) – Warga Negara Indonesia (WNI) bernama Azhfar Muhammad berharap MRT Jakarta meniru kecepatan layanan Metro Taipei untuk menambah jumlah pengguna transportasi publik di DKI Jakarta.
“Kalau dari segi jarak tempuh dari satu stasiun ke stasiun lain itu dia lebih cepat, terus pas nge-‘tap in’ di kereta juga lebih cepat,” kata Azhfar saat ditemui di MRT Taipei Line Ximen Station, Taipei, Taiwan, Selasa.
Azhfar mengatakan jam sibuk orang Taipei terbilang lebih ramai dibandingkan Jakarta. Terlebih, mereka mengutamakan transportasi publik lantaran menjangkau lokasi dan harganya terjangkau.
Dia menilai adanya banyaknya pintu masuk dan keluar di Metro Taipei juga menjadi kemudahan untuk bermobilitas.
Kemudian, saat melakukan menempelkan kartu masuk (tap in) dan keluar (tap out) juga hanya membutuhkan kurang lebih satu detik sehingga tidak butuh antre serta menghabiskan waktu untuk menunggu.
Pria berusia 26 tahun itu menilai warga Taipei disiplin dan teratur dalam memanfaatkan layanan.
Lalu, dia juga terbantu dengan program yang disediakan Program Tourism Delegation, yakni Taiwan Lucky Land yang menawarkan bonus belanja (lucky draw) seharga 5.000 New Taiwan Dollar atau Rp2,5 juta.
Kupon tersebut bisa digunakan wisatawan untuk transportasi, berbelanja di supermarket dan restoran.
Wisatawan bisa mengakses melalui https://5000.taiwan.net.tw untuk mendapatkan bonus tersebut.
“Saya harap pemerintah di Indonesia juga mampu menerapkan hal ini untuk menarik kunjungan wisatawan,” ujarnya.
Syarat yang diberlakukan, yakni wisatawan yang memegang paspor asing (non-ROC) yang memiliki masa tinggal di Taiwan selama 3-90 hari. Program ini berlangsung hingga 30 Juni 2025.
Warga lainnya bernama Dhera Arizona menilai
fasilitas yang ada di Metro Taipei terbilang bersih, nyaman dan cepat sehingga pelanggan bisa menghemat waktu.
“Saya harap di Indonesia bisa diperbanyak kawasan transit yang terhubung ruang publik seperti pusat perbelanjaan dan tersedianya kartu multifungsi seperti ‘easy card’,” ujar Dhera.
Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024