Warga dan Pedagang di Tulang Bawang Keluhkan Kenaikan Harga Gas Elpiji 3 Kg

Warga dan Pedagang di Tulang Bawang Keluhkan Kenaikan Harga Gas Elpiji 3 Kg

Tulang Bawang, Beritasatu.com –  Warga dan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Kabupaten Tulang Bawang, Lampung mengeluhkan kenaikan harga gas elpiji ukuran 3 kilogram (kg). Warga dan pelaku UMKM di Tulang Bawang menilai kenaikan harga gas elpiji 3 kg dari Rp 18.000 menjadi Rp 20.000 menambah beban ekonomi masyarakat kurang mampu.

Warga dan pelaku UMKM di Kampung Dwi Warga Tunggal Jaya, Kecamatan Banjar Agung, Kabupaten Tulang Bawang, Lampung mengeluhkan kenaikan harga gas elpiji 3 kg dari harga Rp 18.000 menjadi Rp 20.000.

Bukan tanpa alasan warga dan pelaku UMKM mengeluhkan kenaikan harga gas elpiji 3 sebesar Rp 20.000, sebab Rp 20.000 untuk gas elpiji 3 kg tersebut hanya berlaku di pangkalan resmi Pertamina yang dikhususkan untuk para pengecer.

Sementara untuk harga eceran gas elpiji 3 kg di warung harganya mencapai Rp 25.000. Meski ketersediaan gas elpiji 3 kg di Kabupaten Tulang Bawang tidak memahami kelangkaan, tetapi kenakan harga gas elpiji 3 kg menjadi Rp 20.000 dinilai menambah beban ekonomi masyarakat menengah ke bawah.

Warga dan pelaku UMKM menilai kenaikan harga gas elpiji 3 kg menambah beban ekonomi mereka sebab kenaikan harga gas elpiji 3 kg bersamaan dengan naiknya harga komoditas bahan pokok lain.

Suyanti (43) warga Kampung Dwi Warga Tunggal Jaya mengatakan, warga telah mengeluhkan kenaikan harga gas elpiji 3 kg sejak satu bulan terakhir. Ia menilai harga gas elpiji di tingkat pengecer jauh melebih harga eceran terendah (HET).

“Kalau di sini (pangkalan) saya beli gas elpiji 3 kg harganya Rp 20.000, tetapi kalau eceran di warung harganya Rp 25.000,” kata Suyanti saat membeli gas elpiji 3 Kg di operasi pasar yang digelar Dinas Perdagangan Kabupaten Tulang Bawang, Senin (3/2/2025).

Suyanti berharap pemerintah mengkaji ulang kebijakan menaikan harga gas elpiji 3 kg sebab hanya menambah beban ekonomi masyarakat menengah kebawah yang sudah disulitkan dengan kenaikan harga kebutuhan pokok.

“Harapan kenaikan gas elpiji 3 kg dikaji ulang oleh pemerintah. Kalau pedagang kecil dengan kenaikan gas elpiji terlalu tinggi di warung sulit mendapatkan untung, enggak ketemu,” ujar Suyanti.

Kasi Perdagangan Dinas Perdagangan Kabupaten Tulang Bawang, Komarudin mengatakan, pihaknya telah melakukan operasi pasar sosialisasi kenaikan harga gas elpiji 3 kg kepada masyarakat dengan harapan bisa memahami dan mengetahui harga gas elpiji telah berubah.

“Kami telah melakukan operasi pasar dan sosialisasi kenaikan HET gas elpiji 3 kg terbaru sesuai surat keputusan (SK) gubernur. Harapan masyarakat dapat memahami,” kata Komarudin.

Komarudin menyatakan untuk stok gas elpiji 3 kg per bulan di Tulang Bawang aman dan tidak terjadi kelangkaan.

“Untuk stok, kami sudah berkoordinasi dengan para agen gas elpiji dan SPBE bahwa untuk stok per bulan aman.

Diketahui, pemerintah resmi menaikan harga eceran terendah (HET) LPG ukuran 3 kilogram di tingkat pangkalan dari Rp 18.000 menjadi Rp 20.000.