Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Wanita Kaget Resmi Jadi Istri Orang Padahal Pernikahan Awalnya Cuma Prank, Ternyata Salah Paham

Wanita Kaget Resmi Jadi Istri Orang Padahal Pernikahan Awalnya Cuma Prank, Ternyata Salah Paham

TRIBUNJATIM.COM – Nasib wanita kaget resmi menjadi istri orang padahal pernikahan awalnya cuma prank.

Hakim menangani kasus ini menyebut wanita tersebut salah paham.

Adapun kasus ini menimpa wanita di Australia.

Ia kaget karena pernikahannya yang awalnya prank di media sosial ternyata membuatnya resmi menjadi istri orang.

Ia pun langsung melakukan pembatalan pernikahan setelah mengetahuinya.

Dikutip dari BBC Internasional, Jumat (10/1/2024), perempuan itu mengatakan, pasangannya yang merupakan influencer media sosial meyakinkannya ambil bagian dalam upacara pernikahan sebagai prank untuk Instagram-nya.

Ia menyadari ternyata pernikahannya resmi saat mencoba menggunakannya untuk meraih kependudukan permanen di Australia.

Ia pun langsung membawa kasus ini ke pengadilan untuk melakukan pembatalan pernikahan.

Dalam publikasi pengadilan, Kamis (9/1/2025), hakim di Melbourne kemudian mengabulkan pembatalan tersebut setelah menerima bahwa perempuan itu ditipu untuk menikah.

Dikutip dari kompas.tv, kasus ini dimulai pada September 2023 ketika perempuan itu bertemu pasangannya di platform kencan online.

Mereka mulai bertemu secara reguler di Melbourne, di mana mereka tinggal ketika itu.

Pada Desember tahun tersebut, pria tersebut melamar sang perempuan dan ia pun menerimanya.

Dua hari kemudian, perempuan itu mendatangi sebuah acara di Sydney.

Ilustrasi pernikahan. (Freepik via TribunJatim.com)

Ia diberithau bahwa itu adalah “pesta putih”, di mana tamunya semua menggunakan pakaian berwarna putih, dan diminta menggunakan gaun putih.

Menurut dokumen pengadilan, ketika tiba perempuan itu kaget dan marah menemukan bahwa tak ada tamu yang datang, kecuali pasangannya, fotografer, teman si fotografer, dan penghulu.

“Saat saya sampai, saya tak melihat siapa pun yang memakai pakaian putih, saya bertanya kepadanya, ‘apa yang terjadi?’,” tuturnya,

“Ia menarik saya ke samping dan mengatakan tengah mengorganisisr pernikahan palsu untuk media sosialnya, lebih tepatnya di Instagram, karena ia ingin meningkatkan kontennya, dan ingin mulai memonetasi laman Instagram-nya,” sambung perempuan tersebut.

Ia mengatakan menerima penjelasannya karena pasangannya memang berkutat di media sosial, dan memiliki lebih dari 17.000 pengikut di Instagram.

Perempuan itu juga menyakini pernikahan sipil baru resmi jika digelar di pengadilan.

Meski begitu, ia tetap khawatir dan menghubungi temannya mengungkapkan kekhawatiran.

Namun, ia ditertawakan dan sang teman mengatakan bahwa jika hal itu nyata, maka mereka harus mengirimkan dokumen pemberitahuan untuk menikah lebih dulu, dan mereka tidak.

Dua bulan kemudian pasangan itu memintanya menambahkan dirinya sebagai tanggungan dalam permohonan untuk mendapatkan status penduduk tetap di Australia, karena keduanya memang merupakan warga asing.

Ketika perempuan itu mengatakan kepadanya bahwa ia tak bisa karena secara teknis mereka belum menikah, sang pasangan kemudian jujur bahwa upacara penikahan mereka di Sydney asli.

Perempuan itu kemudian menemukan surat nikah mereka, dan menemukan surat pemberitahuan tentang niat pernikahan yang diajukan sebelum ke Sydney, katanya tidak ditandatanganinya.

Menurut dokumen pengadilan, tanda tangan pada surat itu tak mirip dengan tanda tangan sang perempuan.

Dalam pernyataannya, pria itu mengklaim bahwa keduanya telah sepakat, bahwa setelah lamaran, perempuan itu setuju menikahinya dalam sebuah upcara intim di Sydney.

Hakim memutuskan perempuan itu salah paham tentang sifat upacara yang dilakukan.

Serta bahwa sang perempuan tak memberikan persetujuan yang sebenarnya atas partisipasinya dalam pernikahan itu.

Kisah lainnya, curhatan wanita menikah di usia 14 tahun menjadi viral di media sosial.

Wanita ini menganggap bahwa menjadi seorang ibu tidak melelahkan dibandingkan hidup saat masih lajang.

“Saya menikah di usia 14 tahun dan sudah mempunyai tiga anak di usia 20 tahun. Hidup membujang itu melelahkan,” ujarnya meninggalkan komentar tentang status perempuan terkait kehidupan setelah menikah yang melelahkan di media sosial.

Komentar wanita yang menikah di usia 14 tahun itu menarik perhatian banyak orang yang memintanya bercerita lebih banyak tentang pengalamannya menjadi seorang ibu di usia muda.

“Waktu kelas satu saya punya masalah keluarga, kelas dua saya menikah. Saya punya masalah kesehatan jiwa sejak umur delapan tahun. Tapi lambat laun pulih setelah menikah ketika suami membawa saya pergi dari tempat asal. 

Makanya saya bilang kehidupan lajang yang saya jalani lebih melelahkan dibandingkan kehidupan setelah menikah,” ujarnya lagi, melansir dari mStar via TribunTrends.

Namun perempuan yang kini berusia 23 tahun itu tak merinci permasalahan keluarga yang dihadapinya.

Warganet yang menginginkan kepastian pun menanyakan kepada perempuan tersebut apakah dirinya bersekolah atau tidak saat hamil.

“Ya, saya masih bersekolah ketika saya hamil, tetapi harus berhenti tiga bulan sebelum melahirkan karena masalah keluarga.

“Saya kirimkan surat permohonan untuk masuk sekolah lagi tapi saya tidak sempat karena anak saya lahir lebih awal di usia 34 minggu,” ujarnya yang akan merayakan ulang tahun pernikahannya yang ke 10 pada April mendatang.

Menceritakan pengalamannya menjadi seorang istri dan ibu di usia muda, perempuan tersebut mengaku di awal pernikahannya ia kurang pandai memasak dan membersihkan rumah.

“Rumah itu seperti banjir karena saya tidak tahu cara mengepel lantai, bahkan memasak pun tidak tahu. 

Tiga tahun pertama suami saya memasak untuk keluarga kami dan baru setelah itu saya bisa memasak,” ujarnya yang kini mempunyai dua orang putra dan seorang putri.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com