Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Wanita di China Buka Jasa Pernikahan Palsu, Bantu Para Lajang yang Lelah Ditanya Kapan Nikah – Halaman all

Wanita di China Buka Jasa Pernikahan Palsu, Bantu Para Lajang yang Lelah Ditanya Kapan Nikah – Halaman all

TRIBUNNEWS.COM – Seorang wanita di China menggelar 20 pernikahan fiktif, mengklaim bahwa ia membantu para kliennya mengatasi tekanan sosial akibat pertanyaan terus-menerus tentang kapan mereka akan menikah.

Cao Mei, wanita berusia 20-an tahun dari Chengdu, mendapatkan penghasilan dari jasanya sebagai istri palsu, menurut media lokal Nanfengchuang yang dikutip oleh SCMP.

Bisnis ini bermula pada tahun 2018, ketika seorang teman memintanya untuk berpura-pura menjadi pacarnya saat bertemu orang tuanya.

Cao Mei kemudian melihat fenomena ini sebagai peluang bisnis.

Dalam tujuh tahun berikutnya, Cao berperan sebagai seorang istri dalam 20 pernikahan.

Tidak ada formalisasi hukum dalam pernikahan-pernikahan tersebut.

Ia hanya fokus pada penyelenggaraan upacara atau resepsi pernikahan.

Cao merekayasa detail identitasnya, termasuk usia, pekerjaan, dan latar belakang pendidikan, sebelum bertemu dengan keluarga mempelai pria.

ILUSTRASI PERNIKAHAN – Gambar ilustrasi pernikahan yang diambil dari Pexels pada 2 April 2025. Seorang wanita di China sukses membuka jasa sebagai pengantin atau pacar seseorang. (Pexels)

Saat upacara pernikahan, Cao mengenakan gaun pengantin dan bergandengan tangan dengan mempelai pria, seolah-olah mereka benar-benar menikah.

Cao menegaskan bahwa pekerjaannya lahir dari tekanan sosial dan ekspektasi keluarga yang tinggi.

Bahkan, beberapa orang tua mempelai pria turut membantu anak mereka mengatur pernikahan palsu yang rumit ini.

Tujuannya adalah untuk mendapatkan hadiah pernikahan sambil merahasiakan kebohongan ini dari para tamu.

Dalam salah satu kasus, seorang ibu menghubungi Cao setelah pertunangan putranya tiba-tiba dibatalkan karena kesulitan keuangan, meskipun kabar pernikahan sudah menyebar di desa mereka.

Untuk menghindari rasa malu, ibu tersebut mempekerjakan Cao untuk tetap melaksanakan upacara pernikahan.

Cao menyebut dirinya sebagai “aktris kehidupan”.

Ia mengakui bahwa ada “aktor kehidupan” lain di industri ini yang mengambil peran sebagai orang tua, pemberi kerja, atau bahkan anak klien.

Di China, terdapat banyak grup daring tempat orang-orang dapat menyewa “aktor” untuk peran-peran tertentu.

Namun, industri ini tidak memiliki standar harga yang tetap.

Cao mengkhususkan diri dalam memerankan pacar atau pengantin wanita, dengan penghasilan 1.500 yuan (Rp 3,4 juta) per hari.

Biaya bervariasi tergantung pada layanan yang dibutuhkan, apakah untuk pemotretan, pertunangan, atau jamuan makan.

Sebenarnya setelah lulus sekolah, Cao sempat bekerja sebagai figuran dalam film.

Tetaou penghasilan hanya beberapa puluh yuan per penampilan.

Cao mengungkapkan bahwa menyelesaikan beberapa tugas sebagai “aktris kehidupan” dapat menghasilkan lebih banyak pendapatan dibandingkan dengan bekerja penuh waktu selama sebulan.

Meskipun sukses, Cao telah menipu keluarganya.

Ia mengaku bekerja di kantor konvensional karena khawatir keluarganya akan mengira ia terlibat dalam pekerjaan yang tidak layak, meskipun ia selalu menjaga batasan ketat dan menghindari kontak intim dengan klien.

Ia juga mengakui bahwa industri ini memiliki risiko, termasuk kasus di mana beberapa “aktris” diancam oleh klien yang menuntut layanan seksual atau menahan pembayaran.

Apakah Pekerjaan Cao Legal?

He Bo, seorang pengacara dari Firma Hukum Sichuan Hongqi, memberikan pendapatnya tentang legalitas jasa Cao.

Ia menyebut bahwa peran Cao sebagai pengantin tidak memenuhi syarat sebagai tindakan ilegal.

Namun, praktik ini mungkin melibatkan unsur penipuan.

Pekerjaan tersebut juga memiliki risiko hukum, terutama jika melibatkan penggunaan identitas palsu, penipuan, atau peniruan pejabat.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Merangkum Semua Peristiwa