Karo (ANTARA) – Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono, mengatakan Kabupaten Karo, Sumatera Utara, memiliki fondasi kuat untuk berkembang sebagai pusat agrowisata nasional berkat komoditas unggulan seperti jeruk, kopi, dan hortikultura.
“Jeruk, kopi, dan hortikultura Karo sudah dikenal luas. Tugas kami adalah memastikan petani mendapat pendampingan dan sarana memadai agar potensi ini berkembang menjadi agrowisata modern,” katanya di Karo, Senin.
Ia menyampaikan bahwa Kementerian Pertanian telah menyiapkan program penguatan kelompok tani, bantuan infrastruktur kebun, serta dukungan bagi desa-desa yang mengembangkan wisata berbasis pertanian.
Untuk itu ia juga menekankan pentingnya hilirisasi agar petani tidak berhenti pada penjualan produk segar.
“Kami membuka skema insentif bagi kelompok tani dan UMKM yang ingin memproduksi olahan bernilai tambah seperti minyak atsiri jeruk, kopi premium, hingga produk turunan hortikultura,” katanya.
Digital farming, perbaikan tata niaga, hingga pemasaran produk kreatif juga masuk dalam agenda pendampingan Kementerian Pertanian.
“Transformasi pertanian harus melibatkan generasi muda melalui teknologi dan inovasi,” katanya.
Sementara Bupati Karo, Antonius Ginting, mengatakan, pengembangan agrowisata harus dibarengi peningkatan kapasitas petani.
“Kita ingin petani tidak hanya menjadi produsen, tapi juga pelaku wisata. Kami sudah melatih kelompok tani untuk pemanduan wisata kebun, packaging produk, hingga layanan wisata,” katanya.
Ia menekankan bahwa agrowisata Karo harus tetap menonjolkan identitas budaya lokal.
“Budaya Karo harus hadir di setiap destinasi, mulai dari arsitektur, kuliner, musik, hingga cerita adat. Wisata pertanian dan budaya adalah satu paket,” katanya.
Pewarta: Juraidi dan Ade Friadi
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
