Wamensesneg Temui Massa BEM SI, Janji Sampaikan 11 Tuntutan ke Prabowo Megapolitan 28 Juli 2025

Wamensesneg Temui Massa BEM SI, Janji Sampaikan 11 Tuntutan ke Prabowo
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        28 Juli 2025

Wamensesneg Temui Massa BEM SI, Janji Sampaikan 11 Tuntutan ke Prabowo
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Wakil Menteri Sekretaris Negara (Wamensesneg)
Juri Ardiantoro
menemui massa aksi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (
BEM SI
) di kawasan Silang Selatan Monas, Jakarta Pusat, Senin (28/7/2025).
Juri menghampiri mobil komando mahasiswa pada pukul 17.58 WIB, setelah massa tiga kali berupaya mendobrak barikade kawat dan melempar botol berisi air ke arah polisi.
Ketegangan sebelumnya sempat memuncak di antara orasi dan nyala lilin yang sempat dinyalakan mahasiswa sebagai bentuk perlawanan simbolis.
Juri menaiki mobil komando dan mengambil alih pengeras suara untuk membacakan tanggapan terhadap tuntutan BEM SI.
Dalam sambutannya, Juri menyampaikan bahwa kehadirannya merupakan mandat langsung dari Presiden
Prabowo Subianto
dan Menteri Sekretaris Negara Prasetyo.
“Saya tidak akan basa-basi. Pertama, saya ingin sampaikan bahwa saya diminta langsung oleh Bapak Presiden dan Pak Mensesneg untuk hadir di tengah-tengah teman-teman semua,” ujar Juri dari atas mobil komando mahasiswa.
Ia menambahkan, Presiden menaruh perhatian besar terhadap aspirasi mahasiswa. Karena itu, tuntutan aksi akan disampaikan secara langsung ke Presiden.
“Tidak benar Presiden mengabaikan aspirasi mahasiswa. Semua akan ditampung, dikaji, dan diambil tindakan jika memang sesuai dengan kepentingan bersama,” kata dia.
Juri menerima 11 poin tuntutan yang telah dibundel mahasiswa dalam satu buku.
Ia juga menandatangani dokumen tersebut di hadapan massa sebagai bentuk komitmen.
Namun, mahasiswa mendesak agar respons pemerintah tidak hanya sebatas formalitas.
Mereka meminta jaminan bahwa tuntutan tersebut benar-benar akan dibahas dan direspons dalam waktu tiga hari.
“Kami ingin langkah konkret, bukan hanya terima kasih dan tanda tangan. Kami beri waktu 3×24 jam agar pemerintah menindaklanjuti tuntutan kami,” kata salah satu mahasiswa.
“Kalau tidak, kami akan bawa massa lebih banyak. Hanya ada satu kata, lawan!” ujar salah satu orator.
Massa kemudian menyambut penandatanganan itu dengan teriakan
“Hidup mahasiswa!” dan “Hidup rakyat Indonesia!”, sebelum akhirnya mulai membubarkan diri secara tertib sekitar pukul 18.15 WIB.
Mereka berjalan meninggalkan kawasan Monas ke arah Stasiun Gambir dan area parkir IRTI.
Petugas PPSU mulai membersihkan sampah bekas aksi, sementara aparat kepolisian mulai membuka kembali akses jalan yang sebelumnya ditutup.
 
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.