Jakarta, Beritasatu.com – Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza menyebut China dan Jerman akan memulai investasi bambu di Indonesia. Faisol membeberkan investasi ini nantinya akan melibatkan 20.000 desa di Indonesia.
“Malah mereka menginginkan konsep budi daya itu melibatkan masyarakat secara luas. Jadi mereka membutuhkan sekitar kira-kira 20.000 desa untuk bisa membudidayakan bambu,” kata Faisol kepada awak media, di Opening IFEX 2025, pada Kamis (6/3/2025).
Dengan banyaknya jumlah desa yang dilibatkan, Faisol mengatakan maka akan banyak juga jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan terkait investasi bambu yang akan dilakukan China dan Jerman tersebut.
Faisol menyebut bahwa calon investor itu telah melihat sedikitnya 4-7 jenis bambu yang ada di Indonesia. Salah satu bambu yang dilirik adalah jenis betung.
Dijelaskan, investor tersebut tertarik dengan jenis bambu yang ada di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT). Ia menyebut bahwa investor menganggap bambu yang dihasilkan di NTT levih bagus dari yang diproduksi di China.
“Melihat terutama di NTT, ada banyak jenis bambu yang menurut mereka jauh lebih bagus daripada yang diproduksi di China,” pungkas Faisol terkait investasi bambu yang akan dilakukan oleh China dan Jerman.
