Wamenkes Sebut 2 Persen Anak di Atas 15 Tahun Pernah Coba Bunuh Diri

Wamenkes Sebut 2 Persen Anak di Atas 15 Tahun Pernah Coba Bunuh Diri

Jakarta, Beritasatu.com – Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono menyoroti meningkatnya kasus gangguan kesehatan mental pada anak dan remaja yang turut dipengaruhi penggunaan teknologi digital.

Dante menjelaskan bahwa sekitar 2% kelompok usia di atas 15 tahun yang mengalami depresi tercatat pernah mencoba bunuh diri.

“Sebagian dari mereka juga mengalami psikosis, dan empat dari setiap 1.000 keluarga memiliki anggota dengan masalah kesehatan mental,” ujarnya seperti dilansir dari Antara, Sabtu (6/12/2025).

Ia mengungkapkan bahwa paparan teknologi digital sejak usia dini memiliki keterkaitan dengan meningkatnya masalah kesehatan mental pada kelompok muda.

Menurut Dante, dari total 79,8 juta anak di Indonesia, terdapat sekitar 28,65 juta anak berusia tujuh hingga 17 tahun yang menggunakan telepon seluler dan terhubung dengan internet.

Ia mengatakan perubahan perilaku serta persoalan-persoalan mental akibat penggunaan gawai dan internet perlu ditangani melalui pendekatan kesehatan masyarakat yang komprehensif.

“Pendekatan ini tidak bisa dilakukan secara langsung, kadang-kadang butuh transisi dan usaha yang cerdas,” tuturnya.

Pada masa sekarang, pemerintah berupaya memperluas akses layanan kesehatan mental dengan dukungan teknologi. Salah satunya melalui layanan Healing 119 (Healing 119.id) yang menyediakan konsultasi gratis melalui WhatsApp atau telepon.

“Mereka yang biasanya tertutup untuk mengungkapkan masalah bisa merasa lebih aman. Di sini mereka boleh curhat secara gratis,” kata Dante.

Namun, ia menambahkan bahwa layanan digital tidak cukup untuk membangun ketahanan mental anak dan remaja. Fondasi kesehatan mental, menurutnya, harus dimulai dari keluarga sejak fase awal kehidupan.

“Ini harus dimulai dari keluarga, dan bukan hanya dari anak-anak, tetapi sejak konsepsi. Kita mencoba membuat ibu dan bapak yang sehat, bahagia, dan siap menghadapi tantangan,” ujarnya.

Dante juga menekankan pentingnya peran komunitas dalam penguatan kesehatan mental. Melalui Posyandu, pemerintah melibatkan lebih dari 1,48 juta kader kesehatan di 84.019 desa dan kelurahan untuk memberikan edukasi, deteksi dini, dan pendampingan kesehatan mental bagi anak, remaja, ibu hamil, hingga lansia.