Jakarta, CNBC Indonesia – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), memastikan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang dijual kepada masyarakat terjamin kualitasnya. Khususnya jelang Hari Raya Idul Fitri 2025, yang diprediksi akan terjadi peningkatan konsumsi BBM.
Wakil Menteri ESDM, Yuliot Tanjung melakukan kunjungan lapangan untuk memeriksa kualitas BBM di SPBU 64.78.203 Pontianak, Kalimantan Barat, Kamis (20/3).
“Dari sisi kualitas, kita juga mengecek bagaimana kesesuaian kualitas BBM yang ada, baik biosolar, kemudian pertalite, pertamax dan juga seluruh jenis BBM yang dijual di SPBU jadi lebih dari standar,” ujar Yuliot dikutip dari keterangan tertulis, Jumat (21/3/2025).
Berdasarkan hasil uji yang dilakukan oleh Balai Besar Pengujian Minyak dan Gas Lemigas, kualitas BBM di SPBU Pontianak ini sesuai dengan ambang batas yang ditetapkan Ditjen Migas.
Adapun, hasil uji menunjukkan variabel berat jenis Pertamax pada suhu 15 derajat Celcius dengan nilai minimum 715 kg/m3 dan maksimum 770 kg/m3.
Selain melakukan uji kualitas, Yuliot juga melakukan pengecekan terhadap takaran dispenser BBM, dengan hasil akurat. “Kemudian yang kedua, yang terkait dengan standar ini juga jumlah takaran, jadi jumlah takaran dari nozzle, ini aplikasi sesuai atau tidak, jadi pas dilakukan pengecekan 1 liter, itu memang jumlahnya 1 liter, jadi takarannya sangat pas,” jelas Yuliot.
Sementara itu, terkait pasokan BBM dan Liquefied Petroleum Gas (LPG) 3 kg di Kalimantan Barat, Yuliot mengatakan kondisinya lebih dari cukup. Namun, sebagai tindakan antisipatif, ia meminta pihak Pertamina untuk menambah stok 10-15% khusus periode Ramadan-Idul Fitri tahun 2025.
Adapun kuota dan realisasi BBM jenis bio solar di provinsi Kalimantan Barat tahun 2025 sebesar 474.801 KL dengan realisasi hingga Februari 2025 sebesar 74.564 KL atau 15,70% dari kuota.
Sedangkan kuota BBM jenis Pertalite tahun 2025 sebesar 760.597 KL dengan realisasi hingga Februari 2025 sebesar 112.674 KL atau 14,81% dari kuota.
Menurut Yuliot untuk kuota LPG 3 kg tahun 2025 sebesar 147,11 ribu MT dengan realisasi penyaluran per Februari 2025 sebesar 25,38 ribu MT. Untuk distribusi LPG subsidi di Kalimantan Barat, terdapat 9 SPPBE PSO dengan jumlah Agen (Penyalur) sebanyak 117 unit dan Pangkalan (Sub Penyalur) sebanyak 4.172 unit.
“Kita mengharapkan dari yang dilakukan Pemerintah dan badan usaha, bagi seluruh masyarakat yang merayakan Idul Fitri 2025, ada yang berkumpul dengan keluarga dan juga ada yang melakukan perjalanan menemui keluarga dalam bersilaturahmi, itu bisa terlaksana dengan baik, sehingga masyarakat terlayani sesuai dengan apa yang mereka butuhkan ya terutama dari sektor energi,” kata Yuliot.
(pgr/pgr)