Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Wall Street Turun pada Hari Terakhir Perdagangan, tetapi Bertumbuh Selama 2024

Wall Street Turun pada Hari Terakhir Perdagangan, tetapi Bertumbuh Selama 2024

Jakarta, Beritasatu.com – Pasar saham AS Wall Street ditutup turun pada perdagangan, Selasa (31/12/2024), sekaligus menutup tahun dengan kinerja cemerlang pada tiga indeks utama. Bahkan, S&P 500 mencatat kenaikan tahunan lebih dari 20% selama dua tahun berturut-turut, didorong oleh optimisme terhadap penurunan suku bunga, kekuatan ekonomi, dan perkembangan teknologi kecerdasan buatan.

Mengutip CNBC International, Rabu (1/12/2024), S&P 500 turun 0,43% ke level 5.881,63 pada penutupan perdagangan terakhir 2024. Sementara itu, Nasdaq Composite melemah 0,9% menjadi 19.310,79, dan Dow Jones Industrial Average turun tipis 0,07% atau 29,51 poin ke 42.544,22.

Secara keseluruhan, S&P 500 melonjak 23,31% sepanjang 2024, melanjutkan pertumbuhan 24,2% pada tahun sebelumnya. Kombinasi kenaikan dua tahun sebesar 53% ini menjadi yang tertinggi sejak lonjakan hampir 66% pada 1997-1998. Dow mencatatkan kenaikan 12,88%, sedangkan Nasdaq unggul dengan pertumbuhan 28,64% selama 2024.

Antusiasme terhadap teknologi artificial intelligence (AI) dan potensi produktivitasnya mendorong indeks utama mencetak rekor sepanjang tahun.  Nvidia, pemimpin di sektor cip AI dan naik 171%. Sementara Apple, bagian dari kelompok magnificent 7, meningkat 30%. keduanya mencatatkan rekor tertinggi sepanjang masa.

Kebijakan di Washington turut memengaruhi Wall Street, terutama pada paruh kedua tahun ini. The Federal Reserve menurunkan suku bunga acuan sebesar 1% sejak September, memperkuat kepercayaan pada kemampuan ekonomi AS untuk terus tumbuh.

Pasar juga mendapatkan momentum setelah Donald Trump memenangi pemilihan presiden pada November. Pelaku pasar menyambut prospek pemotongan pajak dan kebijakan regulasi yang lebih longgar di bawah pemerintahan baru.

Saham sektor perbankan termasuk yang paling diuntungkan, dengan JPMorgan dan Goldman Sachs masing-masing naik 41% dan 48% selama 2024. Tesla, yang CEO-nya Elon Musk dikenal dekat dengan Trump, mencatatkan kenaikan sebesar 62%.

Selain itu, kinerja Bitcoin mengungguli pasar saham dengan kenaikan 119% sepanjang 2024, bahkan mencapai harga US$ 100.000 untuk pertama kalinya.

Meski 2024 mencatatkan kinerja kuat, pasar menghadapi tekanan di akhir Desember. Investor mengambil keuntungan dari beberapa saham unggulan, sementara kekhawatiran akan kenaikan suku bunga kembali mencuat. Dow mengakhiri Desember dengan penurunan 5,3%, S&P 500 turun 2,5%, dan Nasdaq naik tipis 0,5%.

“Saat valuasi sudah tinggi dan banyak faktor positif sudah terdiskon, tantangan berikutnya adalah mencari katalis baru untuk kenaikan selanjutnya,” kata kepala investasi BMO Wealth Management Yung-Yu Ma.

Sebelum Wall Street turun pada akhir perdagangan 2024, investor mengharapkan reli akhir tahun, yang dikenal sebagai santa claus rally. Namun sebaliknya, S&P 500 justru mengalami empat hari penurunan berturut-turut di akhir tahun, sebuah tren yang terakhir kali terjadi pada 1966. Pasar akan kembali dibuka pada Kamis (2/1/2025) setelah libur Tahun Baru pada Rabu (1/1/2025).