Jakarta, Beritasatu.com – Indeks utama Wall Street naik pada Senin (6/1/2025), dipicu oleh menguatnya saham-saham teknologi yang berhasil mendorong indeks Amerika Serikat (AS) bangkit dari penurunan yang terjadi selama libur pergantian tahun.
S&P 500 naik 0,6%, menandai kenaikan dua hari berturut-turut setelah sebelumnya mengalami penurunan selama lima hari berturut-turut. Sementara itu, Dow Jones Industrial Average yang sempat menguat pada awal perdagangan akhirnya turun 25 poin atau 0,1%, dan Nasdaq Composite meningkat 1,2%.
Secara keseluruhan, S&P 500 bertambah 32,91 poin menjadi 5.975,38. Dow Jones turun 25,57 poin menjadi 42.706,56, sementara Nasdaq naik 243,30 poin ke 19.864,98.
Dilansir dari AP, pada perdagangan saham awal pekan, lebih banyak saham di S&P 500 yang melemah daripada yang menguat. Namun, sektor teknologi menjadi pendorong utama, termasuk saham yang terpengaruh oleh tren kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).
Nvidia melonjak 3,4% dan mencetak rekor baru setelah sebelumnya mencapai puncak pada November 2024. Kenaikan ini terjadi menjelang pidato CEO Nvidia Jensen Huang di konvensi CES di Las Vegas.
Meskipun ada kritik bahwa harga saham terkait AI melonjak terlalu cepat, sektor ini tetap menarik perhatian berkat potensinya. Microsoft, misalnya, berencana menginvestasikan sekitar US$ 80 miliar untuk mengembangkan pusat data pendukung AI pada tahun fiskal ini.
Wakil Ketua Microsoft Brad Smith menyebut AI sebagai peluang terbesar untuk memacu pertumbuhan ekonomi. Saham Microsoft juga naik 1,1%.
Uber Technologies juga naik 2,7% setelah mengumumkan percepatan pembelian saham senilai US$ 1,5 miliar sebagai bagian dari program buyback sebesar US$ 7 miliar. CFO Uber Prashanth Mahendra-Rajah menyebut langkah ini dilakukan karena harga sahamnya dianggap undervalued dibandingkan kekuatan bisnisnya.
Pada saat Wall Street naik atas dorongan dari saham teknologi, di pasar global, indeks bervariasi. CAC 40 Prancis melonjak 2,2%, sedangkan Nikkei 225 Jepang melemah 1,5%.