New York, Beritasatu.com – Bursa saham Wall Street melemah pada Jumat (21/11/2025) setelah pembalikan tajam dari reli di awal sesi, seiring memudarnya kenaikan sektor teknologi setelah dorongan awal dari kinerja Nvidia. Data ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS) menambah ketidakpastian terkait prospek pasar tenaga kerja.
Nasdaq mencatat penutupan terendah sejak 11 September, sedangkan S&P 500 mencatat penutupan terlemahnya sejak 10 September. Indeks volatilitas Cboe (VIX), yang menjadi indikator kecemasan Wall Street, menutup perdagangan pada level tertinggi sejak 24 April.
Dow Jones Industrial Average turun 386,51 poin atau 0,84% ke 45.752,26. S&P 500 melemah 103,40 poin atau 1,56% ke 6.538,76, dan Nasdaq Composite anjlok 486,18 poin atau 2,15% ke 22.078,05.
Baik Nasdaq maupun Dow Jones sempat berayun lebih dari 1.000 poin antara level tertinggi dan terendah hariannya. Pergerakan intraday Nasdaq sebesar 4,9 poin persentase tersebut menjadi yang terbesar sejak 9 April ketika terjadi volatilitas dipicu gejolak tarif.
Data menunjukkan tingkat pengangguran AS meningkat pada September meskipun penambahan lapangan kerja melampaui ekspektasi ekonom. Hal ini meningkatkan ketidakpastian terkait apakah Federal Reserve akan kembali menurunkan suku bunga pada Desember.
“Saya memperkirakan pasar menguat hari ini berdasarkan kekuatan kinerja Nvidia dan skeptisisme beberapa waktu terakhir terhadap investasi AI. Kinerja Nvidia jelas menghilangkan banyak kekhawatiran tersebut,” ujar Manager Argent Capital Management, Jed Ellerbroek, seperti dilansir dari Reuters.
Sektor consumer staples naik 1,1% dan menjadi satu-satunya penguat di S&P 500, sementara teknologi memimpin pelemahan dengan turun 2,7%.
Pada bursa New York, jumlah saham turun melampaui saham naik dengan rasio 3,25 banding 1, dengan 93 saham mencatat level tertinggi baru dan 269 mencatat level terendah baru.
Di Nasdaq, 1.168 saham menguat dan 3.585 melemah, dengan rasio penurunan terhadap kenaikan 3,07 banding 1. Volume transaksi di bursa AS mencapai 21,45 miliar saham, dibandingkan rata-rata 19,94 miliar pada 20 hari terakhir.
