Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Wall Street Merosot karena Kabar Baik Ekonomi Berimbas Negatif pada Saham

Wall Street Merosot karena Kabar Baik Ekonomi Berimbas Negatif pada Saham

Jakarta, Beritasatu.com – Indeks utama Wall Street merosot pada Selasa (7/1/2025), di tengah laporan positif terkait ekonomi yang justru memberikan tekanan pada pasar saham. Indeks S&P 500 turun 1,1%, Dow Jones Industrial Average melemah 178 poin (0,4%), dan Nasdaq Composite anjlok 1,9%.

Dilansir dari AP, penurunan ini dipicu oleh kenaikan imbal hasil obligasi, yang melonjak setelah laporan ekonomi menunjukkan pasar kerja dan aktivitas bisnis yang lebih kuat daripada perkiraan.

Meskipun kabar baik ini positif bagi pekerja dan mendukung stabilitas ekonomi, kondisi tersebut menimbulkan kekhawatiran bagi Federal Reserve (The Fed). Ekonomi yang solid dapat mempersulit pengendalian inflasi dan menunda penurunan suku bunga yang diharapkan Wall Street.

Pada September, The Fed mulai memangkas suku bunga untuk mendukung perekonomian, tetapi kebijakan ini kini menghadapi tantangan baru.

Imbal Hasil Obligasi Melonjak
Imbal hasil Treasury 10 tahun meningkat menjadi 4,69% dari 4,63% sebelum laporan dirilis, naik tajam dari 4,15% pada awal Desember. Kenaikan ini memberikan tekanan pada saham teknologi yang sebelumnya menguat berkat hype kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).

Pada saat Wall Street merosot, saham Nvidia turun 6,2% meski sempat mendekati rekor tertinggi pada perdagangan pagi. Saham Amazon, Tesla, Apple, dan Microsoft juga melemah, memberikan kontribusi besar pada penurunan indeks S&P 500.

Secara keseluruhan, S&P 500 turun 66,35 poin menjadi 5.909,03. Dow Jones Industrial Average turun 178,20 poin menjadi 42.528,36, dan Nasdaq Composite turun 375,30 poin menjadi 19.489,68.

Sementara itu, pada saat Wall Street merosot, pasar saham Asia dan Eropa mayoritas menguat.