Jakarta, Beritasatu.com – Bursa perdagangan saham Amerika Serikat (AS) Wall Street melemah jelang Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden AS 2024 pada Selasa (5/11/2204). Selain itu, suku potensi pemangkasan suku bunga The Fed juga memicu Wall Street anjlok.
Melansir CNBC International, Selasa (5/11/2024), Dow Jones Industrial Average ditutup melemah 258 poin atau 0,6% menjadi 41.794,6. Kemudian, S&P 500 melemah 16,1 poin atau 0,23% menjadi 5.712 dan Nasdaq turun 59,9% atau 0,33% menjadi 18.179.
Selama sesi perdagangan, Dow Jones juga sempat merosot lebih dari 400 poin. Sementara, S&P 500 dan Nasdaq berfluktuasi hingga akhirnya berada di zona merah.
Pergerakan saham hingga akhir tahun akan terpengaruh dari hasil Pilpres AS 2024 yang akan segera dilaksanakan. Survei menyebut kedua kandidat, yakni mantan Presiden Donald Trump dan Wakil Presiden Kamala Harris menunjukkan persaingan yang ketat.
Ekonom dan kepala strategi pasar di New York Life Investments Lauren Goodwin mengatakan, investor memberikan proyeksi perubahan dalam persepsi terkait kemungkinan sosok menang dalam pilpres AS.
“Pilpres ini terlalu ketat untuk diprediksi. Siapa pun tidak memiliki keunggulan dalam memperkirakan hasilnya. Oleh karena itu, pergerakan pasar cenderung bersifat biner,” ujarnya.
Sebelumnya, pasar mendapat dorongan stabil dari kenaikan saham Nvidia, yang naik 2% setelah S&P Dow Jones Indices mengumumkan bahwa perusahaan cip tersebut akan menggantikan Intel di list Dow Jones.
Perubahan ini, yang mulai berlaku akhir pekan ini, terjadi karena Nvidia terus menunjukkan performa yang kuat, sementara Intel tertinggal dalam persaingan kecerdasan buatan. Sepanjang 2024, saham Nvidia telah melonjak 180%, sementara Intel kehilangan lebih dari setengah dari nilai pasar.
Selain pilpres AS, Wall Street juga menunggu keputusan terbaru dari The Fed pada Kamis (7/11/2024), terkait pemangkasan suku bunga sebesar 0,25%. Sebelumnya, The Fed telah memangkas suku bunga sebesar 0,5% pada September.