Jakarta, Beritasatu.com – Indeks utama Wall Street melemah pada Rabu (27/11/2024) akibat penurunan saham teknologi, sehingga menghentikan tren kenaikan pasar selama lebih dari seminggu.
Indeks S&P 500 melemah 0,4%, meskipun mayoritas saham dalam indeks tersebut mencatat kenaikan. Penurunan ini mengakhiri reli tujuh hari berturut-turut untuk indeks acuan tersebut.
Dow Jones Industrial Average juga turun 0,3%, menghentikan lima kali kenaikan sebelumnya. Namun, baik Dow Jones maupun S&P 500 masih berada di dekat level tertinggi sepanjang masa yang dicapai pada Selasa (26/11/2024).
Nasdaq, yang didominasi oleh saham teknologi, turun lebih tajam sebesar 0,6%.
Penurunan saham teknologi besar atau big tech seperti Nvidia, Microsoft, dan Broadcom, menjadi faktor utama pelemahan pasar. Saham Nvidia turun 1,2%, sementara Microsoft melemah 1,2%, dan Broadcom terpangkas 3,1%.
Namun, sektor keuangan dan perawatan kesehatan memberikan dukungan bagi pasar. Saham Berkshire Hathaway naik 0,9%, sementara Merck & Co menguat 1,5%.
Secara keseluruhan, indeks S&P 500 turun 22,89 poin menjadi 5.998,74, Dow Jones kehilangan 138,25 poin menjadi 44.722,06, dan Nasdaq melemah 115,10 poin menjadi 19.060,48.
Pada saat Wall Street melemah akibat penurunan saham teknologi, di pasar obligasi, imbal hasil Treasury AS 10 tahun juga turun dari 4,30% menjadi 4,25%, sementara imbal hasil Treasury dua tahun merosot dari 4,25% menjadi 4,22%.