Wall Street Ditutup 2 Arah, Pelaku Pasar Masih Wait and See Kebijakan Tarif Trump

Wall Street Ditutup 2 Arah, Pelaku Pasar Masih Wait and See Kebijakan Tarif Trump

New York, Beritasatu.com – Pasar saham Wall Street, Amerika Serikat (AS) ditutup beragam pada hari Jumat (14/2/2025) waktu AS. Indeks S&P 500 turun tipis 0,01% dan berakhir pada 6.114,63. Nasdaq naik 0,41% menjadi 20.026,77, sementara Dow Jones Industrial Average turun 0,37% menjadi 44.546,08.

Dari 11 indeks sektor S&P 500, tujuh di antaranya mengalami penurunan, dipimpin oleh sektor barang kebutuhan pokok konsumen yang turun 1,16%, diikuti oleh pada sektor perawatan kesehatan yang terkoreksi 1,11%.

Volume perdagangan di bursa AS relatif ringan, dengan 14,4 miliar saham ditransaksikan, dibandingkan dengan 20 sesi perdagangan sebelumnya yang rata-rata mencatatkan transaksi atas 15 miliar saham.

Di bursa saham Wall Street, saham Nvidia mengalami kenaikan 2,6%, sementara Apple naik 1,3%. Microsoft turun sekitar 0,5% dan Amazon turun 0,7%.

Sementara itu, imbal hasil obligasi pemerintah turun untuk hari kedua berturut-turut setelah data menunjukkan penjualan ritel AS turun lebih dari yang diharapkan pada bulan Januari, turun 0,9% bulan lalu setelah kenaikan 0,7% yang direvisi naik pada bulan Desember. Imbal hasil pada obligasi 10 tahun pemerintah AS turun sekitar 7 basis poin, terakhir di 4,44%.

Pasar saham masih terpengaruh oleh aksi Presiden AS Donald Trump yang menugaskan tim ekonominya pada hari Kamis untuk menyusun rencana tarif timbal balik pada setiap negara yang mengenakan pajak atas impor AS, tetapi arahan tersebut tidak sampai pada penerapan tarif baru.

“Saat ini yang menjadi perhatian utama (pasar saham Wall Street) adalah Trump. Yang lainnya hanya omong kosong. Yang menjadi fokus semua orang adalah, apa yang akan dilakukan Trump selanjutnya, dan ke mana arah perang tarifnya?” kata seorang trader dari Triple D Trading, Dennis Dick, di Ontario, Kanada.