Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Wall Street Bergejolak Jelang ‘Liberation Day’ Donald Trump

Wall Street Bergejolak Jelang ‘Liberation Day’ Donald Trump

Jakarta, Beritasatu.com – Indeks utama Wall Street berfluktuasi tajam pada Senin (31/3/2025) menjelang “liberation day” atau hari pembebasan yang dicanangkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dengan menaikkan tarif impor pada negara-negara yang mengenakan bea atas barang-barang dari AS.

Indeks S&P 500 naik 0,6% setelah sempat turun hingga 1,7% pada sesi pagi. Meskipun pulih, indeks ini tetap mencatatkan penurunan 4,6% dalam tiga bulan pertama tahun ini dan menjadi kuartal terburuk dalam 2,5 tahun terakhir.

Indeks Dow Jones Industrial Average juga berbalik naik 417 poin atau 1% setelah sempat mengalami penurunan pada awal perdagangan. Namun, saham teknologi besar seperti Tesla dan Nvidia mengalami penurunan, menyebabkan Nasdaq Composite turun 0,1%.

Secara keseluruhan, S&P 500 ditutup naik 30,91 poin ke 5.611,85, Dow Jones naik 417,86 poin ke 42.001,76, sedangkan Nasdaq turun 23,70 poin ke 17.299,29.

Dikutip dari AP, pergerakan fluktuatif Wall Street ini terjadi akibat ketidakpastian pasar terkait tarif yang akan diberlakukan Trump. Investor khawatir kebijakan ini akan memperburuk inflasi dan memperlambat pertumbuhan ekonomi.

Pemerintah AS sendiri dijadwalkan memulai penerapan tarif resiprokal pada Rabu (2/4), yang disesuaikan dengan beban pajak yang dikenakan oleh negara lain terhadap AS. Namun, rincian kebijakan ini masih belum jelas, sehingga menciptakan ketidakpastian di pasar.

Tidak hanya Wall Street, kepanikan juga meluas ke pasar global. Nikkei 225 di Jepang turun 4%, Kospi di Korea Selatan merosot 3%, dan CAC 40 Prancis turun 1,6%.

Merangkum Semua Peristiwa