Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Bobby Koloway
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersiap melakukan promosi dan rotasi pejabat Pemkot Surabaya.
Melalui sistem seleksi terbuka (open bidding), Wali Kota Eri Cahyadi mengajak seluruh staf untuk mendaftar.
Memberikan arahan di jajaran staf Pemkot Surabaya, Kamis (2/1/2025), Wali Kota Eri mengatakan proses seleksi akan digunakan untuk mengisi posisi lurah, camat, kepala bidang, kepala bagian, hingga kepala dinas.
“Seluruh staf harus berani untuk bermimpi meningkatkan jabatannya,” kata Wali Kota Eri di hadapan staf Pemkot.
“Yang hari ini lurah, silakan mendaftar sebagai calon camat atau bahkan kepala bidang. Yang hari ini Camat silakan mendaftar untuk menjadi kepala dinas. Yang hari ini Kepala Dinas jangan ragu untuk bisa menjadi Sekretaris Daerah,” kata Cak Eri memberikan motivasi.
Ditemui seusai pengarahan tersebut, Wali Kota Eri mengatakan bahwa proses rotasi dan promosi akan dimulai pekan depan.
Masing-masing staf diminta untuk menyerahkan proposal tentang target kinerja terhadap posisi yang diinginkan.
Selain menyerahkan proposal, masing-masing calon pejabat juga akan melakukan persentase di hadapannya.
“Saya ingin pejabat di Surabaya bisa memiliki visi untuk memajukan wilayah masing-masing,” kata Wali Kota Eri.
Calon pejabat di Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman serta Pertanahan (DPRKPP) misalnya, harus bisa menjelaskan soal target pembangunan di Surabaya.
“Dia harus punya visi dan misi yang akan dituangkan ke dalam proposal,” katanya.
Seorang camat misalnya, harus bisa memastikan persoalan saluran drainase di perkampungan bisa selesai. Termasuk, persoalan administrasi kependudukan dan berbagai persoalan kewilayahan lain secara terstruktur di beberapa tahun ke depan.
Apabila proposal yang dibuat lebih menarik dibanding proposal dari kepala dinas petahana, maka kepala dinas bisa berganti.
“Proposal itu nanti akan dibandingkan dengan proposal yang dibuat oleh kepala dinas saat ini. Ini akan dibandingkan. Apik endi (Lebih bagus yang mana)?,” kata Cak Eri.
Selain melalui seleksi terbuka, proses pemilihan juga akan mempertimbangkan evaluasi kinerja sebelumnya. Hal ini didasarkan pada kontrak kinerja yang bersangkutan.
“Terkait aturan kepegawaian, calon pejabat yang tak bisa memenuhi output dan outcame-nya, maka diberikan waktu 6 bulan untuk memperbaiki. Kalau masih tidak mampu lagi, maka akan dievaluasi. Bisa dicopot dari jabatannya,” katanya.
Rencananya, hasil penjaringan pejabat baru akan dilantik paling cepat pada Maret 2024. Sebab, momentum tersebut menunggu proses pelantikan Cak Eri sebagai Wali Kota Surabaya periode 2025-2029.
“Makanya saya minta mulai minggu depan silakan siapkan proposal kemudian persentase. Lha sekarang, banyak calon yang sungkan untuk mendaftar atau takut dimarahi atasannya. Sudahlah ini bukan hal yang tabu. Setiap orang harus bermimpi untuk bisa menata Surabaya ke depan,” katanya
