Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi Apresiasi Keberanian Camat Asemrowo: Demi Warga, Jangan Pernah Takut!

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi Apresiasi Keberanian Camat Asemrowo: Demi Warga, Jangan Pernah Takut!

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Bobby Constantine Koloway

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meminta bawahannya untuk bersikap tegas dan mau mendengar aspirasi masyarakat. 

Berbagai permintaan warga harus diakomodir demi mengendepankan kepentingan umum.

Hal ini disampaikan Wali Kota Eri menyikapi kejadian Camat Asemrowo Muhammad Khusnul Amin yang menjadi korban fitnah sekaligus persekusi beberapa pekan lalu. 

Peristiwa tersebut diduga kuat berhubungan dengan tindakan penertiban sejumlah bangunan liar (Bangli) oleh pihak Kecamatan Asemrowo.

Menurut Wali Kota, penertiban sejumlah bangli oleh camat dan jajarannya dilakukan setelah beberapa pertimbangan. Selain untuk pengamanan aset, juga demi menjalankan permintaan masyarakat yang resah dengan adanya aktivitas di bangli.

“Hari ini saya sampaikan, permintaan warga untuk penertiban, terkait dengan penyesuaian [penyelesaian masalah] untuk warga, kita harus berani menjalankan,” kata Cak Eri.

Mengedepankan tindakan persuasif dan terukur, pemerintah hadir memberikan keadilan kepada warga. Karenanya, pihaknya mengajak seluruh pihak untuk mengedepankan pola kolaborasi dengan meminimalisir gesekan.

Surabaya selama ini telah menjadi rumah bagi seluruh lapisan masyarakat dengan terus menjaga norma yang beradab. 

“Pemerintah, ormas, semuanya ayo kita bangun Surabaya dengan kekuatan kekeluargaan. Kita harus membangun Surabaya dengan kebersamaan,” katanya.

Pihaknya juga mengapresiasi tindakan Camat Asemrowo yang membawa kasus tersebut ke kepolisian. 

Sekalipun hal ini berhubungan dengan kerja seorang camat, namun ini juga menyerang pribadi yang bersangkutan.

Pengguna media sosial memang selayaknya bertanggungjawab atas unggahannya sehingga pihaknya menyerahkan perkara tersebut ke kepolisian. 

“Kami sudah dengar kalau Pak Camat melapor ke kepolisian,” kata Cak Eri.

Cak Eri pun telah mendengar fakta sesungguhnya atas kejadian persekusi tersebut. Tak ada tindakan amoral yang dilakukan camat bersama bawahannya.

“Pak Camat itu melakukan rapat dengan staf. Selain Pak Camat, ada staf laki-laki dan perempuan. Kemudian datang masalah. Seakan-akan berdua, padahal tidak. Mereka sedang membuat program,” kata Cak Eri.

Sebelumnya, sebuah video viral menarasikan Camat Asemrowo Surabaya, Muhammad Khusnul Amin digerebek bersama perempuan di ruang kerjanya. Belakangan diketahui bahwa Khusnul bersama dua stafnya, seorang pria dma perempuan sedang menggelar pertemuan melalui virtual di ruang kerjanya, Senin (6/1/2025) lalu.

Pihaknya memohon waktu untuk sejenak menyelesaikan pertemuan tersebut sebelum mereka menerima warga. Warga ini merupakan perwakilan pemilik Bangunan Liar (Bangli) yang akan diterbitkan Satpol-PP Asemrowo.

“Sekitar pukul 10.00 WIB saya sedang rapat zoom dengan Lurah bersama dua staf kami, Devi (Devika Sari) dan Alvian (Alvian Sarifudin). Kami menyusun program kerja setahun ke depan di Kecamatan Asemrowo karena pada sore harinya kami harus rapat dengan Pak Wali (Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi),” kata Khusnul.

Di momentum inilah, warga memaksa masuk ke kantor kecamatan dan menyisir tiap ruangan untuk menemukan Camat Khusnul. Sambil berteriak, warga turut menggebrak sejumlah pintu.

Penjagaan Satpol-PP di Kantor kecamatan juga tengah lengang. Personil sedang dikerahkan untuk menyosialisasikan penertiban Bangli di wilayah lain.

Melihat jumlah massa yang besar datang dengan kondisi memanas, dua staf tetap berada di dalam ruangan. Alvian berada di belakang pintu dan Devi berada di bawah meja.

Atas peristiwa tersebut, Camat Asemrowo Surabaya, Muhammad Khusnul Amin secara resmi telah mengadukan ke Polda Jatim. Dia melaporkan dua akun media sosial pengunggah video amatir viral yang menuduh dirinya menyembunyikan wanita ruang kantor Kecamatan Asemrowo.

Selain itu, M Khusnul Amin juga melaporkan seorang anggota sebuah organisasi masyarakat (ormas) yang sempat menggerebek kantornya. Oknum ini diduga melakukan aksi perekaman video amatir tersebut.