FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Debat perdana Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulawesi Selatan (Sulsel) telah berlangsung, Senin 28 oktober 2024. Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Sulsel menilai kedua calon tidak menghadirkan gagasan solutif terkait agenda penyelamatan lingkungan.
Kepala Divisi Hukum dan Politik Hijau Walhi Sulsel, Arfiandi Anas, melihat visi misi yang disampaikan kedua kandidat gubernur tidak menyentuh soal lingkungan hidup. Padahal menurutnya, itu aspek penting yang harus diperhatikan dalam pembangunan Sulsel.
“Pasangan nomor urut 1 visi misinya menyebutkan aspek ekologi namun tidak muncul dalam penjelas bagaimana bentuk misi pada setiap jawaban poin misi yang akan dijalankan,” kata Afriandi kepada fajar.co.id, Selasa (29/10/2024).
“Pasangan nomor urut 2 dalam visi misinya tidak menyentuh soal lingkungan hidup sebagai aspek penting yang diperhatikan dalam pembangunan,” sambung Arfiandi.
Ia juga menyoroti pasangan nomor urut 2 yang menganggap masalah kemiskinan hanya membutuhkan koordinasi antar pemangku kepentingan. Padahal, menurutnya pemerintah daerah dan pebisnis tidak mampu mensejahterakan masyarakat sekitar, seperti yang terjadi di Luwu Utara dan Luwu Timur.
Ia mencontohkan aktivitas ekstraktif pertambangan dan Hak Guna Usaha (HGU) perkebunan skala besar yang justru tidak menyerap tenaga kerja yang banyak. Belum lagi merampas tanah petani dan alih fungsi hutan menjadi konsesi tambang secara besar-besaran
“Telah menimbulkan kemiskinan di wilayah – wilayah tersebut, contoh nyatanya daerah Luwu Raya 2 dari 4 kabupaten kota yakni Kab. Luwu dan Luwu Utara masuk dalam 5 besar kabupaten kota termiskin di Sulawesi Selatan berdasarkan data BPS 2024” jelasnya.