Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Wahono-Nurul Ungkap Program Dana Abadi Migas untuk Keberlanjutan Pembangunan Bojonegoro

Wahono-Nurul Ungkap Program Dana Abadi Migas untuk Keberlanjutan Pembangunan Bojonegoro

TRIBUNJATIM.COM, BOJONEGORO – Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Bojonegoro nomor urut 2, Setyo Wahono-Nurul Azizah mengusung program Dana Abadi Migas, sebagai solusi jangka panjang untuk keberkelanjutan pembangunan Kabupaten Bojonegoro.

Mereka akan melakukan pembangunan yang bermanfaat bagi generasi mendatang.

Cabup Bojonegoro, Setyo Wahono menjelaskan, program ini merupakan strategi jangka panjang untuk pembangunan berkelanjutan pasca sumber migas habis dieksploitasi.

Pasalnya, potensi sumber daya alam (SDA) migas yang dimiliki Bojonegoro saat ini merupakan sumber daya tidak terbarukan (non-renewable).

“Agar Bojonegoro tidak jatuh miskin lagi pada saat migas habis, maka kami berkomitmen akan membentuk Dana Abadi Migas,” ujar Wahono, sapaan Setyo Wahono, Sabtu (16/11/2024).

Lewat program Dana Abagi Migas ini, pasangan Setyo Wahono-Nurul Azizah menyiapkan strategi jangka panjang untuk mewujudkan keberlanjutan pembangunan Bojonegoro.

Nantinya, dana yang diperoleh dari sektor migas akan dimanfaatkan untuk pembangunan berbagai sektor, mulai dari infrastruktur, pendidikan, hingga kesejahteraan sosial.

Wahono menyampaikan, saat ini pendapatan Kabupaten Bojonegoro 64 persen berasal dari DBH Migas yang diterima dari pemerintah pusat.

Menurutnya, APBD Bojonegoro sangat bergantung dari pendapatan DBH Migas.

Sementara migas merupakan sumber daya tak terbaharukan yang dimiliki kabupaten berjuluk bumi Angling Dharma ini.

Karena itu, pihaknya menyiapkan strategi kebijakan jangka panjang agar Bojonegoro tetap dapat melakukan pembangunan berkelanjutan, meskipun sumber migas telah habis, kerena dikuras terus menerus.

“Pembentukan Dana Abadi Migas ini agar pendapatan dari migas tidak hanya dirasakan oleh masyarakat sekarang, tetapi juga bisa dinikmati generasi yang akan datang,” ucap Wahono.

Sebagian pendapatan dari DBH Migas yang diterima Bojonegoro, nantinya akan ditabung.

Dana ini untuk pembangunan kualitas SDM lintas generasi Bojonegoro, yaitu untuk pemberian beasiswa berkelanjutan, khususnya kepada para pelajar di Bojonegoro.

“Ini untuk menjaga keberlanjutan pembangunan daerah pasca migas turun atau habis. Melalui cara ini, kita ingin keberadaan migas bisa menjadi berkah, bukan kutukan,” tegas cabup asli Bojonegoro dari Desa Dolokgede, Kecamatan Tambakrejo ini.

Wahono menegaskan, Dana Abadi Migas akan dikelola secara terbuka, transparan dan akuntabel.

Masyarakat bisa dengan mudah mengakses pengembangan Dana Abadi Migas secara realtime pada sistem informasi yang disediakan.

“Mulai dari dana digunakan untuk apa saja, diinvestasikan kemana saja, semua terbuka dan transparan,” pungkas adik Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Pratikno ini.