Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Waduk Wisata Mahoni Dempok Malang Surut Pengaruhi Jumlah Pengunjung, Kini Ditanami Jagung Warga

Waduk Wisata Mahoni Dempok Malang Surut Pengaruhi Jumlah Pengunjung, Kini Ditanami Jagung Warga

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Lu’lu’ul Isnainiyah

TRIBUNJATIM.COM, MALANG – Kunjungan di Wisata Mahoni Dempok Malang per harinya tak sampai 100 pengunjung.

Penyebabnya, karena waduk yang menjadi wisata air tersebut kering.  

Menurut pantauan Tribun Jatim Network, waduk yang biasa digunakan untuk wahana naik perahu itu tidak ada airnya.

Bahkan tampak danau buatan yang terletak di Desa Gampingan, Kecamatan Pagak, Kabupaten Malang itu, ditanami jagung.  

Irfan Ziqni, penjaga loket Wisata Mahoni mengatakan, air tersebut sudah surut sejak bulan Oktober 2024.

Bahkan warga setempat sudah tidak kaget lagi dengan fenomena ini, karena selalu terjadi setiap tahunnya. 

“Setiap tahun ya kaya gini, nanti masuk bulan ketiga baru kembali terisi airnya,” kata Irfan, Minggu (8/12/2024).

Ia membenarkan, ketika surut, warga setempat berinisiatif menanam jagung. Atau bahkan juga lainnya.  

Di sisi lain, sebanyak empat perahu yang biasa digunakan untuk berwisata tampak bersandar di dasar waduk.

Tentu saja perahu ini tidak beroperasi ketika air surut. 

Maka wahana air yang menjadi ikon di Wisata Dempok ini juga menjadi penyebab sepinya pengunjung.

Jika biasanya ada 200 hingga 300 pengunjung dalam sehari, kini menyisakan kurang dari 50 pengunjung.  

“Pasti mempengaruhi kunjungan, pas nggak sat (mengering) saja bisa sampe 200an pengunjung, sekarang ya cuma 50an, kadang nggak sampai,” tandasnya.  

Kendati tidak bisa menggunakan wahana air perahu, di wiaata ini juga menyediakan spot wisata lainnya. Seperti bebek kayuh yang dioperasikan di embung.  

Selain itu, wisata ini juga dikenal dengan surganya kuliner ikan air tawar.

Wisatawan bisa datang dan menikmati sajian ikan air tawar khas Wisata Mahoni. Mulai dari olahan bakar maupun goreng tersedia.

Harganya pun cukup ramah di kantong.

Pengunjung bisa menikmati olahan tersebut bersama keluarga. 

Sementara itu, tiket masuk di wisata yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Maju Jaya Gampingan ini hanya Rp 3 ribu per orang.

Kemudian untuk parkir mobil senilai Rp 5 ribu, dan motor Rp 3 ribu.  

“Untuk anak kecil tiket masuknya gratis. Buka mulai dari jam 08.00 WIB, tutupnya jam 17.00 WIB,” tukasnya. 

Sementara itu, Fahri, salah seorang pengunjung mengaku sudah kedua kalinya berkunjung ke wisata ini.   

Meskipun tujuannya ke wisata ini hanya untuk makan, namun ia cukup kaget ketika melihat danau yang biasa digunakan untuk wahana perahu kini kering. 

“Iya saya kaget kok ini airnya bisa sat (mengering). Terus kok ada tanaman jagung juga,” imbuh Fahri. 

Pria asal Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, ini memang sengaja berkunjung ke Wisata Mahoni untuk menikmati hidangan ikan air tawar bersama keluaganya.