Kebumen, Beritasatu.com – Wacana pembentukan Provinsi Jawa Selatan dengan Kabupaten Kebumen sebagai calon ibu kotanya ramai diperbincangkan di media sosial. Namun, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kebumen menegaskan hingga kini belum ada pernyataan resmi dari pemerintah provinsi maupun pusat terkait isu tersebut.
Kepala Bagian Pemerintahan Kabupaten Kebumen Wahyu Siswanti mengaku sudah membaca informasi tersebut di media sosial. Namun, ia menegaskan belum ada komunikasi formal atau dokumen resmi yang diterima pihaknya.
“Beberapa kali saya baca di media sosial, tetapi sampai saat ini belum ada pernyataan resmi dari pemerintah provinsi maupun pemerintah pusat,” ujar Wahyu saat dihubungi, Jumat (27/12/2024).
Wahyu mengungkapkan wacana ini mengejutkan pihaknya, terutama karena tidak ada diskusi atau pertemuan yang secara resmi membahas rencana tersebut.
“Beberapa waktu lalu, ada tamu-tamu dari pemerintah provinsi ke Kebumen. Kami berdiskusi banyak hal, tetapi wacana ini sama sekali tidak disebutkan. Kalau memang sudah dibahas di tingkat provinsi, setidaknya kami pasti diberi informasi,” jelasnya terkait wacana Kebumen menjadi ibu kota Jawa Selatan.
Isu ini berawal dari unggahan akun TikTok @explore* pada Sabtu (21/12/2024), yang menyebut Kebumen sebagai calon ibu kota Provinsi Jawa Selatan. Unggahan tersebut juga menyertakan daftar kabupaten dan kota yang disebut akan bergabung, antara lain Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten Kebumen, Kabupaten Wonosobo, Kabupaten Purworejo, Kabupaten Magelang, Kota Magelang, Kabupaten Cilacap, Kabupaten Banyumas, dan Kabupaten Purbalingga.
Sementara itu, Kabag Humas dan Protokol Biro Umum Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Tengah Dicky Adinurwanto membantah wacana tersebut. Ia meminta semua pihak menelaah lebih dalam kebenaran informasi tersebut.
“Hingga saat ini, di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah belum ada pembahasan resmi mengenai pemekaran menjadi Provinsi Jawa Selatan,” ujar Dicky, Senin (23/12/2024).
Dicky mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dan tidak langsung mempercayai informasi yang beredar di media sosial.
“Seyogianya kita mengacu pada sumber resmi dari instansi yang berwenang, seperti Kemendagri (Kementerian Dalam Negeri), untuk memastikan kebenaran informasi,” tambahnya terkati wacana Kebumen menjadi ibu kota Provinsi Jawa Selatan.