TRIBUNNEWS.COM – Pada hari ke-1018 perang Rusia-Ukraina, yang terjadi pada Sabtu, 7 Desember 2024, situasi di lapangan semakin memanas.
Berikut adalah perkembangan terkini dari konflik yang berlangsung.
Serangan Intensif Rusia
Rusia melancarkan serangan intensif terhadap unit Ukraina di arah Kurakhovsky, dengan mencatatkan 35 serangan dalam sehari.
Wilayah yang menjadi target serangan meliputi Starye Terny, Zarya, Solntsevka, Kurakhovoy, Dachnoye, dan Dalniy.
Pada pukul 01:00 waktu setempat, lima drone Rusia terdeteksi memasuki wilayah udara Ukraina, seperti dilaporkan oleh Telegraf.
Dukungan Jerman dan AS untuk Ukraina
Kanselir Jerman, Olaf Scholz, mengungkapkan keyakinannya bahwa ia dan presiden terpilih AS, Donald Trump, dapat mengembangkan strategi bersama untuk mendukung Ukraina.
Dalam wawancara dengan media Funke, Scholz menegaskan, “Tidak ada yang dapat diputuskan tanpa memberikan suara kepada rakyat Ukraina.” Ia juga menekankan pentingnya mengakhiri pembunuhan dan menjamin kemerdekaan serta kedaulatan Ukraina.
Penolakan Pengiriman Rudal Taurus
Namun, Scholz kembali mengesampingkan pengiriman rudal Taurus jarak jauh ke Ukraina, yang dapat digunakan untuk menyerang target di Rusia.
“Pengiriman senjata tersebut berisiko menimbulkan eskalasi yang harus dihindari,” ujarnya.
Korban Jiwa Akibat Serangan Rusia
Serangan Rusia di kota Zaporizhzhia dan Kryvyi Rih pada Jumat, 6 Desember 2024, menewaskan sedikitnya 12 orang dan melukai lebih dari 40 orang.
Gubernur daerah Zaporizhzhia melaporkan bahwa serangan terhadap bengkel mobil di kota tersebut mengubah fasilitas itu menjadi bola api, menewaskan 10 orang dan melukai 24 lainnya, termasuk dua anak-anak.
Di Kryvyi Rih, serangan rudal terhadap gedung administrasi mengakibatkan dua orang tewas dan 19 lainnya terluka.
Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengumumkan bahwa Rusia berencana untuk mengerahkan rudal hipersonik jarak menengah Oreshnik di Belarusia pada paruh kedua tahun depan.
Pernyataan ini disampaikan setelah Putin menandatangani pakta pertahanan bersama dengan Presiden Belarusia, Alexander Lukashenko, dalam sebuah pertemuan puncak di Minsk.
“Saya pikir ini akan menjadi mungkin pada paruh kedua tahun depan karena produksi serial sistem ini di Rusia meningkat,” kata Putin.
Peluncuran rudal Oreshnik sebelumnya telah dilakukan di Dnipro, Ukraina, pada November lalu, yang disebut Putin sebagai uji coba pertama senjata tersebut dalam kondisi pertempuran.
Rencana ini juga menjadi peringatan bagi sekutu Ukraina setelah mereka mengizinkan Ukraina menembakkan rudal ATACMS dan Storm Shadow ke wilayah Bryansk dan Kursk di Rusia.
Dengan perkembangan ini, situasi di Ukraina terus memanas, dan dunia mengawasi langkah selanjutnya dalam konflik yang telah berlangsung lama ini.
Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).