Setelah aksi penggerebekan, ratusan warga langsung membawa truk, satu kernet dan satu sopir ke Polsek Bandar Sribhawono diproses hukum.
Kapolres Lampung Timur, AKBP Heti Patmawati membenarkan peristiwa tersebut.
“Sudah kami tindaklanjuti, pendalaman dan pemeriksaan saksi-saksi juga dilakukan. Barang bukti sudah kami amankan di Polres. Saat ini masih proses penyelidikan,” kata Heti saat dikonfirmasi, Senin (17/11).
Kasat Reskrim Polres Lampung Timur, AKP Stefanus Boyoh mengatakan, penggerebekan terjadi sekitar pukul 22.00 WIB.
Warga menyerahkan truk modifikasi bermuatan tangki besi berikut dua sopirnya ke Mapolsek Sribhawono sebelum akhirnya kasus ditangani Polres.
“Diduga kendaraan itu digunakan untuk pengecoran BBM bersubsidi. Dari pengecekan awal, truk tersebut sudah berisi lebih dari satu ton solar,” kata Stefanus.
Dia menambahkan jumlah pasti solar yang disimpan belum diukur secara resmi. Polisi juga akan menguji sampel BBM tersebut melalui laboratorium forensik untuk memastikan jenisnya.
“Keduanya masih dalam pemeriksaan dan pengembangan. Detail informasi akan kami sampaikan menyusul,” ujarnya.
Selain memeriksa sopir dan kendaraan, polisi juga menelusuri kemungkinan keterlibatan petugas SPBU mengingat lokasi penggerebekan merupakan SPBU yang semestinya sudah tidak beroperasi pada jam tersebut.
“Pendalaman terhadap pihak SPBU pasti kami lakukan. Prosesnya masih berjalan,” kata Stefanus, Senin (17/11).
Dia memastikan akan menangani perkara tersebut secara profesional.
“Kami proses sesuai prosedur. Masyarakat tidak perlu khawatir, dan terima kasih sudah berkolaborasi dalam penegakan hukum,” ucapnya.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5415085/original/020685900_1763360181-Tangkapan_layar_warga_menggerebek_sebuah_truk_modifikasi_melakukan_penimbunan_BBM_jenis_solar_di_SPBU_Lampung_Timur.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)