Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Viral Uang Palsu Beredar di Rumah Sakit Bikin Heboh Gorontalo

Viral Uang Palsu Beredar di Rumah Sakit Bikin Heboh Gorontalo

Gorontalo, Beritasatu.com – Dunia jagat maya dihebohkan dengan beredarnya sebuah video yang viral di media sosial memperlihatkan seorang warga menemukan uang palsu dengan pecahan Rp 50.000 di Rumah Sakit di Kota Gorontalo. Setelah ditelusuri, kejadian tersebut terjadi, Rabu (1/1/2025), di area sekitar Rumah Sakit Aloei Saboe, Kota Gorontalo, Sulawesi Selatan.

Dugaan peredaran uang palsu ini mulai tersebar luas seusai salah satu unggahan video di media sosial Facebook dengan nama akun @Ismail Katili yang memperlihatkan dua kertas uang pecahan Rp 50.000. Dalam keterangan itu, disebutkan salah satu dari uang kertas tersebut diduga palsu.

Pengunggah video, Ismail Katili saat ditemui awak media membenarkan, kemarin ia bersama rekannya dikejutkan dengan penemuan uang palsu tersebut.

Ismail Katili menerangkan, bahwa uang tersebut didapatkan dari rekan kerjanya yang bernama Randa. Menurut Ismail, uang itu diberi kepada Randa dari keluarga pasien.

“Yang saya posting itu, benar uang palsu. Kebetulan ada rekan kerja di rumah sakit, saat itu kami membantu keluarga pasien yang meninggal. Setelah membantu, keluarga pasien memberikan imbalan uang kepada kami,” kata pengunggah video, Ismail Katili, Jumat (3/1/2025).

Ia menjelaskan, dari beberapa orang yang diberi uang, sialnya hanya Randa yang nyatanya mendapatkan uang yang diduga palsu.

“Kami mengetahui uang tersebut palsu pada saat membeli makanan di kantin rumah sakit, saat itu uang tersebut terkena air dan luntur,” jelasnya lagi.

Saat mengetahui hal itu, Ismail dan rekannya yang lain segera mengecek keaslian uang mereka, dengan cara menerawang di bawah sinar matahari, dan syukurnya uang yang mereka dapatkan itu asli.

“Setelah kami periksa, benar uang tersebut palsu karena luntur setelah kena air. Dari segi ukuran saja, uang palsu itu lebih kecil dari uang asli,” ucap pengunggah video Ismail Katili, saat diberi uang dari keluarga pasien pecahan Rp 50.000 yang ternyata palsu.